ARPAN ABDl1LAH SN., NIM. 00360376 (2004) SYARAT-SYARAT DAN WILAYAH QIYAS STUDI KOMPARASI ANTARA PEMIKIRAN ULAMA HANAFI 'AH DAN SYAFI I'AH. Skripsi thesis, UIN SUNAN KAIJAGA.
|
Text (SYARAT-SYARAT DAN WILAYAH QIYAS STUDI KOl'IPARASI ANTARA PEMIKIRAN ULAMA HANAFIAH DAN SYAFI I'AH)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (6MB) | Preview |
|
Text (SYARAT-SYARAT DAN WILAYAH QIYAS STUDI KOl'IPARASI ANTARA PEMIKIRAN ULAMA HANAFIAH DAN SYAFI I'AH)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (9MB) |
Abstract
Fiqib Irak dikenal dengan fiqih rd 'yu dan fiqih !vfadinah dikenal dengan fiqjh hadis, daJam hubungan dengan keduanya, fiqih Syiifi'iah dianggap sebagai representasi gabungan dua aliran fiqih tersebut. Yang menarik adalah al-SyaJi'i hanya mengakui qiyas sebagai metode istinbat} hukum yang sah. Ia menolak menggunakan istihsan yang digunakan sebe,rai istinbat} hukum da1am fiqih Irak, dan juga menolak maslahat al-mursalah yang digunakan oleh aliran fiqih Mad:inah, al-Syafi'i memasukan seluruh fonnula ijtihadnya kepada metode qiyas Qiyas daJam manhaj Syi:lfi'iah akhirnya hams mampu mewadahi seluruh pennasalahan hukum (syarl'ah) dalam fommla qiyas. Fiqih ra 'yu yang diwakili oleh fiqih Hanafiah dianggap seb oai cikal bakallahimya qiyas, berdasarkan fak-ta tersebut penelitian terhadap metode qiyas dari kedua aliran fiqih (Hanafiah dan Syafi'iah) diharapkan dapat memperlihatkan bentuk qiyas yang utuh sebagai jembatan yang menghubungkan antara nas dan masalah barn ( wiiqFialz) dengan memellhara kemaslahatan (maslahah) dalam setiap penetapan hukumnya. Syarat dan wilayah qiyas adalah masalah pokok qiyas, sehingga dengan memfokuskan penelitian terhadap keduanya akan mengantarkan pemahaman secara 1angsung terhadap fonnula qi,yas yang apJikatif dan langsung kepada objeknya. Dari analisis yang dilakukan penulis terhadap penelitian ini yang dalam hal ini menggunakan pendekatan u..;;iil fiqih, terhadap pemikiran kedua maZhab daJam syarat dan wi1ayah qiyas dapat diketahui bahwa qiyas daJam formula Syafi'iah Jebih egaliter dan fleksibeJ dibanding fonnuJa qiyas Hanafiah. Hal tersebut dapat dilihat dari penolakan ulama Hanafiah terhadap tujuh wilayah qiyas yang diakui keabsahannya oleh kebanyakan ulama Syafi'iah. Fleksibelitas ulama Syafi'iah dalam penggunaan qiyas secara jelas dapat diJihat dari pengakuan mereka terhadap masalah yang dikeluarkan dari aturan umum qiyas (masalah pengecualian) untuk menjadi bagian dari qiyas s lama masih dapat dirasionalisasikan sebab akibat penetapan hukumny juga dari penerirnaan mereka terhadap illat negatif bagi ketetapan hukum negatif, dan penetapan illat qaslrah yang keseluruhannya tidak disetujui oleh ulama Hanafiah. Ulama Syafi'iahjuga menganggap bahw11 hukum ditetapkan oleh il!at bukan oleh syiirF Dari sikap ulama Syatl'iah terhadap illat di atas mempelihatkan kesiapan mereka untuk membuka ruang lingkup qiyas selebar-Iebamya, sementara dari sikap uJama Hanafiah terhadap illat mmper Jihatkan keadaan sebahknya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | AGUS MOH. NAJIB, M.Ag |
Uncontrolled Keywords: | Syarat dan wilayah qiyas |
Subjects: | Perbandingan Madzhab |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1) |
Depositing User: | Drs. Bambang Heru Nurwoto |
Date Deposited: | 19 Sep 2018 08:50 |
Last Modified: | 19 Sep 2018 08:50 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/30880 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |