IRWANRIDWANULLAH, NIM:98363140 (2004) PERLAKUAN TERHADAP TAWANAN PERANG MENURUT HUKUM ISLAM DAN KONVENSI JENEWA TAHUN 1949. Skripsi thesis, UIN SUNAN KAIJAGA.
|
Text (PERLAKUAN TERHADAP TAWANAN PERANG MENURUT HUKUM ISLAM DAN KONVENSI JENEWA TAHUN 1949)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (11MB) | Preview |
|
Text (PERLAKUAN TERHADAP TAWANAN PERANG MENURUT HUKUM ISLAM DAN KONVENSI JENEWA TAHUN 1949)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (2MB) |
Abstract
Perang mempakan pelanggaran terberat atas hak asasi manusia, dalam peijalanan sejarah umat manusia peperangan tidak bisa dipisahkan dari keberadaan manusia itu sendiri. Hal ini tidak lepas dari kodrat manusia yang senantiasa ingin berkuasa untuk mempertahankan eksistensinya. Salal1satu masalal1 yang mendapat perhatian khusus dalam peperangan ialah tawanan perang, karena syarat dengan pelanggaran hak asasi manusia. Bangsa Eropa yang mengklaim diri bahwa mereka bangsa yang menghormati hak asasi manusia sendiri bam mempunyai hukunl yang berkaitan dengan tawanan perang awal abad 20. Setelah mengalami masa kemunduran "Dark Age", lalu kemudian bangkit ditandai dengan Renaissance Sebelum masa itu Islam muncul dan memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap perlindungan hak asasi manusia tawanan perang, walaupun pada kenyataanya masih dilandasi semangat religi dan kesukuan. Ketika Islam mencapai kejayaannya bangsa Eropa (yang diwakili oleh negara Romawi) memperlakukan tawanan perang dengan sangat tidak manusiawi. Tawanan disiksa, dipekeijakan bahkan dibtmuh tanpa mendapatkan haknya sama sekali. Kemudian Islam hadir dengan konsep syari'ahnya dan memberikan angin segar kepada tawanan perang dengan ketentuannya yang memberikan hak hak kepada tawanan perang, seperti kesejahteraan materiil, adanya peradilan dan perlakuan terhadap tawanan. Walupun hak yang lainnya masil1 banyak dilanggar. Bahkan jauh sebelum Islam muncul agama Yahudi seperti diterangkan dalam kitab mereka Talmud, memperlakukan tawanan dengan tindakan barbarisme, tawanan dianggap barang yang bisa dipeJ.jual belikan dan dieksploitasi sesuai dengan kehendak tuannya. Sampai sekarang dimana orang telah menyadari akan pentingnya penegakan hak asasi manusia, pelanggaran masih terus berlangsung. Walaupun dengan berbagai usaha negara-negara didunia mencoba memmuskan hukunl tentang tawanan perang, Tetapi dipihak lain hal dibarengi dengan kepentingan politik, kolonialisme dan imprerialisme. Maka hukunl yang ada hanya merupakan sebuah simbol kemanusiaan yang tidak mempunyai kekuatan. Meneliti hukunl Islam tentang tawanan perang bisa memberikan gambaran signifikasi dan kontribusi hukunl Islam terhadap terbentuknya hukum modern tentang tawanan perang. Dengan membandingkan antara hukunl Islam dan konvensi Jenewa sebagai hukum modern yang mengatur tawanan perang lebih jauh lagi, bisa menjelaskan maksud dari dibentuknya hukunl tentang tawanan perang serta efektivitas hukumnya. Seberapa jauh hukum yang ada bisa menjamin hak asasi tawanan perang dan mempunyai sifat-sifat dasar sebuah hukunl, diantaranya mempunyai daya paksa terhadap obyek hukunl. Efektivitas hukunl dalam masalal1 tawanan perang bisa teijadi seandainya hukunl yang ada sekarang merupakan hukunl yang diakui secara defacto and dejure.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | DRS, MAKHRUS M, M. Hum. NANANG MOH. HIDAYATULLAH, SH, M. Si |
Uncontrolled Keywords: | Hukum Islam, tawanan perang |
Subjects: | Perbandingan Madzhab |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1) |
Depositing User: | Drs. Bambang Heru Nurwoto |
Date Deposited: | 28 Sep 2018 16:28 |
Last Modified: | 28 Sep 2018 16:28 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/30998 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |