GULUW DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik)

NIHAYATUL HUSNA, NIM. 14531024 (2018) GULUW DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (GULUW DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik))
14531024_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (GULUW DALAM AL-QUR’AN (Kajian Tematik))
14531024_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Berlebih-lebihan atau melampaui batas merupakan hal yang sangat dilarang dalam ajaran Islam, terlebih lagi jika berlebih-lebihan yang dilakukan terkait dengan hal beragama. Di dalam al-Qur’an, term-term yang mengacu pada makna berlebih-lebihan sangat beragam, di antaranya adalah guluw, isra>f, tabz|i>r, i‘tida>’ dan t}ugya>n. Adapun dalam penelitian ini, penulis memilih tema tentang berlebihlebihan dengan menggunakan term guluw sebagai fokus kajian dengan didasari tiga alasan. Pertama, berlebih-lebihan atau melampaui batas termasuk hal yang berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal beragama. Kedua, kata guluw sebagaimana terdapat di dalam al-Qur’an dan hadis sering disandingkan dengan kata al-di>n (agama), padahal masih terdapat term-term lain yang semakna dengan kata guluw itu sendiri. Ketiga, penulis merasa tertarik untuk meneliti tema tentang guluw karena melihat banyaknya fenomena yang dilakukan oleh sebagian kelompok umat Islam yang telah berlebihan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama. Penelitian ini bertujuan untuk memperjelas cakupan makna, macam-macam, dan ruang lingkup guluw berdasarkan penjelasan tafsir al-Qur’an dan syarah hadis. Adapun dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research) dan metode analisis deskriptif. Sedangkan metode yang penulis gunakan adalah metode tematik (maud}u>’i>), yakni menyebutkan ayatayat tentang guluw beserta penafsirannya dengan merujuk pada penjelasan kitabkitab tafsir, baik tafsir klasik maupun kontemporer. Sebagai pendukung dan penjelas cakupan makna guluw, maka penulis juga melakukan penelusuran terhadap hadis-hadis tentang guluw beserta syarahnya. Kata guluw sebagaimana di dalam al-Qur’an hanya terdapat di dua ayat dan menggunakan bentuk kata yang sama, yakni sama-sama berisi larangan untuk berlebih-lebihan atau melampaui batas dalam agama (al-guluw fi> al-di>n). Setelah dilakukan penelitian secara mendalam dengan melihat penjelasan dari beberapa kitab tafsir dan syarah hadis tentang guluw, maka dapat dipahami bahwa ruang lingkup guluw sebenarnya terdiri dari dua hal, yakni masalah akidah (keyakinan) sebagaimana yang dijelaskan dalam kitab-kitab tafsir, dan ‘amaliyyah sebagaimana dijelaskan dalam beberapa hadis. Selain itu, berdasarkan pendapat sebagian mufasir, maka guluw dapat terbagi menjadi dua macam: Pertama, guluw yang h}aqq (benar atau diperbolehkan), yakni guluw yang dilakukan dalam rangka meneliti hakikat sesuatu dan berusaha menemukan argumentasi yang tepat sebagaimana yang dilakukan oleh mutakallimu>n (ahli kalam). Kedua, guluw yang ba>t}il (tidak benar atau dilarang), yakni guluw yang dilakukan dengan didasari oleh hawa nafsu dan dalil-dalil yang masih samar (z}anni>).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. H. M. Yusron, M.A.
Uncontrolled Keywords: GULUW DALAM AL-QUR’AN
Subjects: Tafsir Al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 02 Oct 2018 15:43
Last Modified: 02 Oct 2018 15:43
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31032

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum