ANISATUN MU' AWAROH, NIM : 00360092 (2005) HAK I'JBAR WALl NIKAH. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (HAK IJBAR WALl NIKAH)
00360092 - BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (5MB) | Preview |
|
Text (HAK IJBAR WALl NIKAH)
00360092 - BAB II, III, IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (6MB) |
Abstract
Perkawinan merupakan suatu variabel yang diatur syari'at Islam berkenaan dengan interaksi manusia (mu'iimalah). Sebuah perkawinan sangat diperlukan kesiapan, kematangan jiwa dan tanggung jawab sebagai indikasi kedewasaan seseorang. Dalam era globalisasi dan emansipasi wanita, wanita Indonesia sudah terbiasa melakukan pekerjaan publik (karier), mengenyam pendidikan sekolah bahkan di Perguruan Tinggi yang mengindikasikan kemampuan wanita untuk memikul tanggung jawab berdasarkan akal dan kedewasaan. Namun banyak (masih ada) yang dijodohkan bahkan dipaksa (ijbiir) oleh orang tua atau wali untuk menikah dengan pilihan orang tuanya, \valaupun mereka menolaknya dengan alasan masih ingin melanjutkan studinya ataupun mempunyai pilihan sendiri, tetapi penolakan mereka tidak berpengaruh signifikan dalam merubah keputusan orang tua karena balas budi wali terhadap besan ataupun ternan, balas budi terhadap orang tua ataupun rasa takut wanita kepada orang tuanya sehingga timbul pertanyaan apakah hak menentukan pasangan dalam perkawinan sebagai hak wanita atau wali?. Padahal persetujuan adalah merupakan salah satu syarat salmya perkawinan dan merupakan kunci keharmonisan keluarga. Masalah hak ijbar wali nikah merupakan sebual1 fenomena yang menarik untuk dikaji, khususnya pendapatnya Ibn Taimiyah dan Ahmad Azhar Basyir yang dalam hal ini menjadi tema dalam skripsi penyusun. Hal tersebut memberikan kesempatan kepada penyusun untuk menyingkap konsep hak ijbai· menurut Ibn Taimiyah dan Ahmad Azhar basyir, mencari persamaan dan perbeciaa.'l antara pendapat kedua tokoh tersebut serta mencari relevansinya dengan kondisi masyarakat Indonesia kekinian. Dikarenakan kajian ini merupakan k:ajian pemik:iran tokoh, maka pendek:atan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan normatif, yaitu menggunakan dalil-dalil yang ada kaitannya dengan masalah yang dibal1as. Ibnu Taimiyah berpendapat, perkawinan harus dilaksanakan dengan persetujuan kedua calon mempelai. Akan tetapi seorang wali mujbir dapat menggunakan hak ijbiinya terhadap wanita yang belum dewasa baik gadis maupun janda. Sedangkan Almlad Azhar Basyir berpendapat ballwa wali mujbir dapat menggunakan hak ijbiimya terhadap gadis dengan catatan memenuhi syarat-syarat syarat tertentu. Latar belakang yang menyebabkan persamaan perbedaan pendapat mereka tentang masalah ijbiir adalah dasar pemikiran merek:a (ijtihad). Di mana metode ijtihad mereka menempatkan al-Qur'an dan hadis· sebagai sumber pokok yang pertama dan kedua bagi hukum Islam. Meskipun Ibn Taimiyah dalam menafsirkan teks-tek:s keagamaan yang berhubungan dengan wilayah filsafat dan kalam cenderung tek:stual, namun dalam masalah ini Ibn Taimiyah lebih cenderung menggunakan Qiyas sebagai pengambilan hukum.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | 1. DRS. SUPRIATNA, M.Si 2. YASIN BAlDI, S.Ag. |
Uncontrolled Keywords: | HAK I'JBAR WALl NIKAH |
Subjects: | Perbandingan Madzhab |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1) |
Depositing User: | Drs. Bambang Heru Nurwoto |
Date Deposited: | 04 Oct 2018 08:46 |
Last Modified: | 04 Oct 2018 08:46 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31053 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |