NlKAH MUT' AH

MUHAMMAD AYATULLAH, NIM: 98363244 (2005) NlKAH MUT' AH. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (NlKAH MUT' AH)
98363244 - BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview
[img] Text (NlKAH MUT' AH)
98363244 - BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

memunculkan dua mainstream pemikiran dalam wacana hukum lslarn, yaitu yang mengharamkan dan membolehkan nikah mut'ah. Daiam masalah ini, ularna yang mengharamkan kebanyakan dari kalangan Sunni sepetii : empat imarn mazhab, Rasyid Ridha, Ahmad Amin dan lain- lain. Sedangkan ulama yang membolehkan diantaranya Tabataba'i, Ja'far Murtada, Al- Musawi, dan lain­ lain yang mayoritas adalah kalangan Syi'ah. Ahmad Amin misalnya, berpendapat bahwa nikah mut'ah tidak banyak berbeda dengan zina, karena memudahkan kehidupan free sex yang tidak terikat dengan ikatan apapun dan terlepas dari tanggung jawab perkawinan. Akan tetapi pernyataan yang dikemukan oleh Ahmad Amin tersebut ditanggapi oleh a\- Musawi, rnenurutnya nikah mut'ah diperkenankan oleh Nabi dan kebolehannya berlaku untuk selamanya, dengan alasan nikah mut'ah adalah rahmat Allah SWT yang diberikan kepada urnat Nabi Muhammad yang sangat bcrbcda dengan zina. Pendapat yang dikemukakan Amin dan al-Musawi tentang nikah mut'ah merupakan sebuah fenomena yang menarik untuk dikaji. Hal tersebut memberikan kesempatan kepada penyusun untuk mengungkap metode pemikiran yang digunakan oleh Ahmad Amin dan al-Musawi dalam mengungkapkan pendapatnya tentang nikah mut'ah. Dikarenakan kajian ini merupakan kajian istidlal, maka, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan usul fiqh, yaitu pendekatan yang digunakan untuk mengetahui istidlal yang digunakan oleh kedua tokoh tersebut. Berdasarkan metode yang digunakan, maka terungkaplah bahwa, pendapat Amin dan al-Musawi sama-sama berangkat dari dalil al-Qur' an dan al-Hadis. Perbedaannya adalah Amin \ebih condong menggunakan teori munasahah ayat dan teori nasikh-mansukh hadis. Sedangkan al-Musawi, lebih mengutamakan kepada zahir ayat yang didukung riwayat penafsiran dari Ibn Abbas dan menganggap hadis yang menghapus kebolehan nikah mut'ah adalah palsu meski diriwayatkan oleh ai-Bukhari dan Muslim.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: 1. Drs. ABDUL HALIM, M. Hum. 2. SITI D.JAZIMAH, S. Ag.
Uncontrolled Keywords: NlKAH MUT' AH
Subjects: Perbandingan Madzhab
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 19 Oct 2018 08:19
Last Modified: 19 Oct 2018 08:19
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31136

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum