TANGGAPAN KIAI PESANTREN DI KAB. NGANJUK TERHADAP PEMIMPIN PEREMPUAN

DAMARUDIN, NIM, 99373865 (2003) TANGGAPAN KIAI PESANTREN DI KAB. NGANJUK TERHADAP PEMIMPIN PEREMPUAN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TANGGAPAN KIAI PESANTREN DI KAB. NGANJUK TERHADAP PEMIMPIN PEREMPUAN)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (8MB) | Preview
[img] Text (TANGGAPAN KIAI PESANTREN DI KAB. NGANJUK TERHADAP PEMIMPIN PEREMPUAN)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Legitimasi teologi atas konsep kepemimpinan tidak dapat dipandang sebelah mata. Perspektif fikih bukan satu”nya faktor penentu bagi lolos tidaknya seorang tampil dipentas politik. Lanskap politik Indonesia selalu tidak bisa melewatkan faktor Islam didalamnya. Ini bukan saja karena populasi Islam merupakan mayoritas tetapi lebih penting lagi sejak dekade 1990-an Islam bukan lagi sebagai Silent Politics. Pernyataan identitas keislaman sudah memasuki bentuk baru sebagai ekspresi politik nasional. Kabupaten Nganjuk terletak dikawasan barat bagian tengah propinsi jawa timur. Kabupaten Nganjuk memiliki sekitar 81 pondok pesantren, 45 ponpes beraliran Salafiyah, 12 ponpes modern, dan 24 ponpes kombinasi. Dengan banyaknya pesantren di Kab. Nganjuk, maka banyak pula pondok pesantren yang dijadikan kiblat dalam menentukan kurikulum dirasahnya. Dengan adanya kurikulum yang berbeda, maka menghasilkan pola pikir yang berbeda pula. Begitu juga perilaku politik para kiai di Kab. Nganjuk. Walaupun masih didominasi salah satu parpol, namun ada banyak kiai yang menjadi pengurus parpol, baik parpol yang berazaskan Islam maupun parpol nasionalis. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Populasi dan Sampel dengan jenis penelian lapangan yang diuraikan secara deskriptif analitis. Dengan mengambil 3 sampel (Kiai), kemudian diuraikan dan dideskripsikan tanggapan kiai pesantren di Kab. Nganjuk Jawa Timur terhadap pemimpin perempuan pada tahun 2002-2003. Dan analisa data secara deskriptif kuulitatif yakni setelah data terkumpul kmd disusun dan disampaikan secara apa adanya dan ditemukanlah satu kesimpulan yang logis. Dari pembahasan yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa: 1. Tanggapan Kiai Pesantren di Kab. Nganjuk Jawa Timur tentang boleh tidaknya seorang perempuan menjadi pemimpin masih terjadi pro dan kontra. 2. Laki-laki dan Perempuan adalah mahluk Allah yang mempunyai derajat dan kewajiban beribadah yang sama sehingga siapapun boleh menjadi pemimpin dengan syarat mempunyai kemampuan untuk meminpin karena keberhasilan kepemimpinan seseorang tidak ditentukan oleh jenis kelamin.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. H. A. Malik Madany, MA.
Uncontrolled Keywords: Pemimpin, Kiai dan Pesantren
Subjects: Jinayah Siyasah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Jinayah Siyasah (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 24 Oct 2018 12:10
Last Modified: 24 Oct 2018 12:10
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31202

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum