Anak Zina Dan Implikasinya Terhadap Hak-Hak Kewarisan Dalam Perspektif Hukum Islam

M. MAHBUB, NIM. 99363412 (2003) Anak Zina Dan Implikasinya Terhadap Hak-Hak Kewarisan Dalam Perspektif Hukum Islam. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (Anak Zina Dan Implikasinya Terhadap Hak-Hak Kewarisan Dalam Perspektif Hukum Islam)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (Anak Zina Dan Implikasinya Terhadap Hak-Hak Kewarisan Dalam Perspektif Hukum Islam)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (9MB)

Abstract

ANAK ZINA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HAK-HAK KEWARISAN DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM M. MAHBUB NIM : 99363412 Status anak yang lahir di luar nikah dikalangan fuqada terjadi perbedaan pendapat, demikian pula dalam soal kewarisan. Persoalan yang kemudian muncul adalah bagaimana ketentuan hukum waris anak di luar nikah di Indonesia?. Hal ini disebabkan antara syari’at Islam dengan KUH Perdata dan KUHP yang berlaku di Indonesia mempunyai konsep yang berbeda tentang zina. Zina menurut hukum Perdata hanya berlaku bagi persetubuhan antara laki-laki dan perempuan yang telah menikah. Sedangkan hubungan seks di luar nikah antara jejaka dan gadis tidak digolongkan sebagai perbuatan zina selama perbuatan itu dilakukan atas dasar suka sama suka. Sementara itu hukum Islam tidak membedakan siapa pelakunya, asalkan persetubuhan terjadi di luar ikatan pernikahan yang sah, maka perbuatan tersebut adalah perbuatan zina. Adanya dikotomi antara hukum Islam dan hukum Perdata menyangkut masalah anak zina ini berakibat pada ketentuan yang berlaku di Indonesia. Yakni dalam menentukan status kewarisan si anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pandangan hukum Islam dan KUH Perdata tentang hakekat anak zina; mengetahui hak kewarisan anak zina dalam hukum Islam dan KUH Perdata dan implikasinya terhadap hukum kewarisan bagi anak zina di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka yang bersifat deskriptif analitis dan komparatif. Peneliti mengumpulkan literature-literatur pustaka yang koheren dengan objek yang dimaksud yang kemudian dianalisa secara deduktif. Data-data tersebut juga dikomparasikan sehingga memperoleh gambaran yang jelas baik dari sisi perbedaan maupun kesamaannya. Semntara itu pendekatan yang dugunakan adalah pendekatan normative dan yuridis. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa : 1.Dalam hukum Islam setiap anak yang dibuahi ketika bapak dan ibunya dalam status tidak menikah adalah anak hasil zina, sementara dalam KUH Perdata anak semacam ini tidak dikategorikan sebagai anak hasil zina secara keseluruhan tetapi diklasifikasikan lagi menjadi anak alami, anak sumbang dan anak zina. 2.Status anak hasil zina dalam kompilasi Hukum Islam menetapkan hanya mempunyai hubungan nasab dengan ibunya dan keluarga ibunya. Namun dalam penetapan nasab seorang anak, sebagaimana hukum Perdata dan beberapa kalangan ahli hukum Islam yang menyatakan bahwa nasab dapat ditetapkan dengan pengakuan, Kompilasi Hukum Islam juga menganut asas ini.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: 1. Prof. Drs. H. Zarkasyi Abdul Salam 2. Nanang M. Hidayatullah, SJ, M. Si.
Uncontrolled Keywords: Hukum Islam, Hak Waris
Subjects: Hukum Keluarga
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Sri Astuti
Date Deposited: 31 Oct 2018 09:31
Last Modified: 31 Oct 2018 09:31
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31279

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum