DISPENSASI KAWIN DAN AKIBATNYA DI PENGADILAN AGAMA TUBAN TAHUN 2001-2003

ZAKKY MAHBUB, NIM. 00350116 (2004) DISPENSASI KAWIN DAN AKIBATNYA DI PENGADILAN AGAMA TUBAN TAHUN 2001-2003. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (DISPENSASI KAWIN DAN AKIBATNYA DI PENGADILAN AGAMA TUBAN TAHUN 2001-2003)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (DISPENSASI KAWIN DAN AKIBATNYA DI PENGADILAN AGAMA TUBAN TAHUN 2001-2003)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Abstract

Perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Perkawinan bertujuan untuk mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Untuk mewujudkan tujuan perkawinan tersebut, maka diperlukan persiapan yang matang baik persiapan moril mupun materil. Islam memberi ancar-ancar dengan kemampuan (istita'ah), yakni kemampuan dalam segala hal baik kemampuan memberi nafkah lahir batin kepada isteri dan anak-anaknya maupun kemampuan dalam mengendalikan gejolak emosi yang menguasai dirinya. Undang-undang No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan memberi batasan umur yang belum mencapai usia 21 (dua puluh satu) tahun harus mendapatka izin dari orang tua (pasal 6 (2)). Kemudian disebutkan dalam pasal 7 ayat (1) dinyatakan bahwa perkawinan hanya diizinkan jika pria sudah mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 (enam belas) tahun Bahkan bagi calon pengantin yang belum memenuhi persyaratan umur harus memperoleh dispensasi (pasal 7 (2)). Disini penyusun akan meneliti tentang beberapa faktor antara lain: 1. Faktor penyebab dan akibat permintaan dispensasi, 2. Dasar pertimbangarl dikeluarkannya dispensasi kawin. 3. Upaya yang dilakukan agar tidak terjadi perkawinan usia muda di Kabupaten Tuban. Adapun peyelesaian yang dilakukan agar dapat meminimalisir perkawinan usia muda dengan cara memberikan sosialisasi dan penyuluhan hukum tentang Undang-undang No 1 tahun 1974 khususnya persyartan perkawin. Namun pada prakteknya batasan umur mehgalami fleksibilitas dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang berhubungan dengan calon mempelai yang akan melangsungkan perkawinan.hal tersebtit di ketahui oleh penyusun setelah melakukan penelitian dengan metode field reseach (penelitian lapangan) di Pengadilan Agama tuban Tahun2001-2003. Dari seluruh data yang penyusun peroleh yaitu melalui dokumentasi, wawancara di temukan 59 kasus dispensasi nikah namun penyusun hanya mengambil 10 kasus sebagai bahan studi penelitian. Hal terse but di lakukan hanya 10 pasangan yang dapat teridentifikasi selama penelitian ini dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor dominan yang menjadi faktor penyebab terjadinya perkawinan adalah pertunangan yang sudah lama di lakukan oleh kedua mempelai, yang kemudian di kabulkan oleh Pengadilan Agama dengan beberapa pertimbangan; pertama kedua mempelai di rasa sudah siap untuk melakukan perkawinan, kedua untuk menghindari hal-hal yang dapat melanggar norma dan agama.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. Supriatna, M. Si
Uncontrolled Keywords: dispensasi kawin, Pengadilan Agama Tuban
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 05 Nov 2018 14:54
Last Modified: 05 Nov 2018 14:54
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31374

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum