AGUSSUNARYO, NIM : 00360425 (2005) KONSEP INKLUSIVISME ISLAM DAN PENGARUHNYA TERHADAP FIQH LINTAS AGAMA DI INDONESIA (STUDI PERBANDINGAN ATAS PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID DAN ALWI SHIHAB). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.
|
Text (KONSEP INKLUSIVISME ISLAM DAN PENGARUHNYA TERHADAP FIQH LINTAS AGAMA DI INDONESIA (STUDI PERBANDINGAN ATAS PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID DAN ALWI SHIHAB))
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview |
|
Text (KONSEP INKLUSIVISME ISLAM DAN PENGARUHNYA TERHADAP FIQH LINTAS AGAMA DI INDONESIA (STUDI PERBANDINGAN ATAS PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID DAN ALWI SHIHAB))
BAB II, III, IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Abstract
Pola keberagamaan yang terbuka dan iolerau paua dasarnya merupakan salah satu inti dari ajaran Islam. Ia merupakan ajaran yang berlaku tidak hanya pada suatu masa dan tempat tertentu, melainkan melampaui keduanya. Hanya saja kenyataan sejarah telah mcnorehkan warna lain. Telah terjadi sebuah proses pemasungan doktrin dari ajaran Islam yang berakibat pada lahimya sebuah paradigma keberagamaan yang kaku dan intoleran. Fenomena ini mengundang keprihatinan banyak pihak, khususnya para Ulama. Terlebih ketika ajaran Islam dipolitisir dan dijadikan senjata ideologis yang ampuh oleh para penguasa guna mempertahankan status quo mereka. Salah satu dari khazanah Islam yang mengalami proses ideologisasi adalah fiqh. Karaktemya yang elastis dan dinamis, dipasung menjadi statis dan stagnant. Hal ini pula yang mengakibatkan keberagamaan kaum Muslimin cenderung eksklusif dan tidak ramah ketika berhadapar, dengan komunitas di luar Islam. Peristiwa pemasungan doktrin ajaran Islam ini telah membentuk sebuah jaringan kebenaran yang berskala internasional. Dan kaum Muslimin di Indonesia tidak luput dari jaringan tersebut. Literatur-literatur yang sarat dengan muatan ideologi serta beraroma ciiskrimanatif menjadi bahan kajian rutin di kalangan umat Islam Indonesia. Imbas dari semua ini adalah lahirnya beragam konflik yang salah satunya disebabkan oleh pola keberagamaan yang ekslusif Sebenarnya, telah banyak upaya yang dilakukan. Hanya saja, kare11a beragama merupakan hal yang bersifat subyektif, maka menjadi sesuatu yang tidak mudah untuk mel rkan sebuah kesadaran beragama yang seragam. Di antara upaya yang dilakukan tersebut adalah menawarkan · paradigma baru keberagamaan seperti yang dilakukan oleh Nurcholish Madjid dan Alwi Shihab. Baik Nurcholish Madjid maupun Alwi Shihab, keduanya sepakat bahwa pola keberagamaan yang eksklusif tidak lagi harus dipertahankan. Sudah waktunya kaum muslimin bergerak maju menata keberagamaau.nya. Dengan hal ini diharapkan bisa tercipta sebuah kehidupan yang harmonis, tanpa menafikan pluralitas yang ada. Tentunya pola keberagamaan yang inklusif dan pluralis menjadi pilihan satu-satunya guna mewujudkan hal tersebut. Hal ini pula yang menjadi concern keduanya dalam berkiprah di dunia pemikiran Islam. Dari paparan singkat ini, muncul beberapa pokok permasalahan yang harus dipecahkan, yaitu: 1) Bagaimanakah Nurcholish Madjid dan Alwi Shihab memaknai Inklusivisme (keterbukaan) dalam Islam dan 2). Apa pengaruh .yang ditimbulkan dari konsep tersebut terhadap fiqh hubungan aptar agama di Indonesia yang selama ini terpasung dan nyaris tak tersentuh oleh tradisi berfikir kritis. Sebagai jawaban dan dua pokok masalah ini bisa dilihat pada kesimpulan di akhir skripsi ini.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information: | 1. AGUS MOH. NAJIB, S.Ag, M.Ag. 2. AHMAD BAHIEJ, SH, M.Hum. |
Uncontrolled Keywords: | INKLUSIVISME ISLAM, FIQH LINTAS AGAMA |
Subjects: | Perbandingan Madzhab |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1) |
Depositing User: | Drs. Bambang Heru Nurwoto |
Date Deposited: | 08 Nov 2018 11:51 |
Last Modified: | 08 Nov 2018 11:51 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31426 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |