BENTUK KEPEMIMPINAN TAKMIR MASJID SYARIFUDDIN DESA GADING SANTREN BELANG WETAN KLATEN

MUHAMMAD FIRDAUS RAHMAN, NIM. 13540063 (2018) BENTUK KEPEMIMPINAN TAKMIR MASJID SYARIFUDDIN DESA GADING SANTREN BELANG WETAN KLATEN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (BENTUK KEPEMIMPINAN TAKMIR MASJID SYARIFUDDIN DESA GADING SANTREN BELANG WETAN KLATEN) 13540063_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf Download (13MB) | Preview
	Text (BENTUK KEPEMIMPINAN TAKMIR MASJID SYARIFUDDIN DESA GADING SANTREN BELANG WETAN KLATEN) 13540063_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)

Abstract

Masjid pada dasarnya merupakan tempat ibadah umat Islam, ibadah bisa berarti melakukan hubungan dengan Allah SWT (hablumina allah) dan hubungan dengan sesama manusia (habluminannas). Sedangkan masjid dalam menjalankan fungsi tersebut memerlukan sebuah pengorganisasian yang sampai saat ini diberbagai daerah bisa disebut dengan nama takmir masjid. Di masjid Syarifuddin, takmir masjid dalam melaksanakan tugasnya mempunyai sebuah konsep kepemimpinan yang dipraktikan agar segala yang dicita-citakan berjalan sesuai dengan harapan. Penelitian ini bersifat kualitatif. Data diperoleh dari sumber data primer dan sekunder. Data primer dan sekunder diproleh melalui teknik wawancara, observasi partisipasi dan non partisipasi, dokumentasi serta interview secara mendalam dan sumber-sumber lain yang medukung dan dianggap relevan dengan tema penulis, seperti buku, jurnal dan lain sebagainya. Penelitian ini menggunakan Teori Otoritas Max Weber, dan data yang diperoleh dilapangan dikaji dengan menggunakan teknik deskriptif-interpretatif. Kajian ini menemukan beberapa fakta bahwa dalam kepengurusan masjid terdapat suatu bentuk kepemimpinan yakni bentuk tradisional, kharisma, dan legal-rasional. Bentuk kepemimpinan itu memberikan pengaruh di masyarakatnya, karena adanya kekuasaan yang melekat pada diri takmir masjid, maka segala persoalan jika tanpa campur tangan dari takmir masjid maka dirasa belum terlegitimilasi. Dari suatu kepemimpinan tersebut juga berpengaruh pada pola masyarakat di kehidupan sosial keagamaan seperti penutupan objek wisata ziarah makam, sadranan, kenduren atau slametan, pemberdayaan, dan bahkan politik.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item