STUDI HISTOPATOLOGI JARINGAN OTOT IKAN PATIN SIAM (PANGASIUS HYPOPHTHALMUS SAUVAGE, 1878) YANG DIINFEKSI AEROMONAS HYDROPHILA

MASNIAR SARWENDA, NIM. 13640010 (2018) STUDI HISTOPATOLOGI JARINGAN OTOT IKAN PATIN SIAM (PANGASIUS HYPOPHTHALMUS SAUVAGE, 1878) YANG DIINFEKSI AEROMONAS HYDROPHILA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (STUDI HISTOPATOLOGI JARINGAN OTOT IKAN PATIN SIAM (PANGASIUS HYPOPHTHALMUS SAUVAGE, 1878) YANG DIINFEKSI AEROMONAS HYDROPHILA)
13640010_BAB-I_BAB-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (STUDI HISTOPATOLOGI JARINGAN OTOT IKAN PATIN SIAM (PANGASIUS HYPOPHTHALMUS SAUVAGE, 1878) YANG DIINFEKSI AEROMONAS HYDROPHILA)
13640010_BAB-II_sampai BAB-IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Ikan patin (Pangasius hypophthalmus) adalah ikan yang cukup populer di kalangan masyarakat Indonesia. Ikan patin siam memiliki berbagai keunggulan sehingga mendapat perhatian dan diminati oleh petani ikan untuk dibudidayakan. Salah satu kendala dalam budidaya ikan patin siam adalah serangan penyakit MAS (Motile Aeromonad Septicaemia) yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian massal dan merusak mutu ikan sehingga sangat merugikan pembudidaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gejala klinis dan gambaran histopatologi jaringan otot ikan patin siam yang diinfeksi A. hydrophila berdasarkan waktu infeksi. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan 2 perlakuan dan 3 ulangan yaitu kontrol dan perlakuan uji dengan infeksi A. hydrophila yang dilakukan selama 168 jam pengamatan. Ikan uji yang digunakan adalah 80 ekor patin siam sehat dengan panjang rata-rata 12 cm. Infeksi bakteri dilakukan melalui penyuntikan secara intramuscular dengan konsentrasi bakteri 106 sel/mL sebanyak 0,1 mL. Sampel otot ikan diambil untuk difiksasi kemudian dilakukan pembuatan preparat histologi menggunakan metode parafin dengan pewarnaan Hematoxylin-Eosin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gejala klinis ikan pasca infeksi diantaranya berupa hemoragi terjadi pada jam ke-24 pasca infeksi, sirip lepas terjadi pada jam ke-48, ulcer, pembengkakan perut, dan mata menonjol terjadi pada jam ke-96 dan berlangsung hingga jam ke-168. Pengamatan terhadap histopatologi otot menggambarkan kerusakan otot berupa hemoragi dan degenerasi sel terjadi pada jam ke-24, sedangkan nekrosis dan edema terjadi pada jam ke-72. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ikan patin siam yang terinfeksi A. hydrophila menunjukkan semua kerusakan patologis jaringan otot pada jam ke-96 dan berlangsung hingga jam ke-168 dan semua kerusakan histopatologis terjadi pada jam ke-72 dan berlangsung hingga jam ke-168 pasca infeksi A. hydrophila.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: NAJDA RIFQIYATI, M.SI
Uncontrolled Keywords: Aeromonas hydrophila, gejala klinis, histopatologi, otot, patin siam (Pangasius hypophthalmus)
Subjects: Biologi
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Biologi (S1)
Depositing User: Miftahul Ulum [IT Staff]
Date Deposited: 26 Nov 2018 10:05
Last Modified: 26 Nov 2018 10:05
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31669

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum