DINAMIKA OTORITAS USTADZ DI PESANTREN (STUDI ATAS PERGESERAN PERAN USTADZ DI PONDOK PESANTREN WAHID HASYIM YOGYAKARTA)

IMROATUN NAFIAH, NIM. 14720031 (2018) DINAMIKA OTORITAS USTADZ DI PESANTREN (STUDI ATAS PERGESERAN PERAN USTADZ DI PONDOK PESANTREN WAHID HASYIM YOGYAKARTA). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKA.

[img]
Preview
Text (DINAMIKA OTORITAS USTADZ DI PESANTREN (STUDI ATAS PERGESERAN PERAN USTADZ DI PONDOK PESANTREN WAHID HASYIM YOGYAKARTA))
14720031_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (DINAMIKA OTORITAS USTADZ DI PESANTREN (STUDI ATAS PERGESERAN PERAN USTADZ DI PONDOK PESANTREN WAHID HASYIM YOGYAKARTA))
14720031_BAB-II_SAMPAI_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Otoritas menurut Max Weber diartikan sebagai sebuah wewenang yang sah. Wewenang dalam istilah umum disebut dengan Authority atau Legalized Power yang berarti suatu hak yang telah ditetapkan dalam tata tertib atau menetapkan kebijakan menentukan keputusan tentang masalah-masalah penting untuk dapat menyelesaikan pertentangan-pertentangan. Disini orang yang memiliki wewenang bertindak sebagai orang yang memimpin atau membimbing orang banyak. Hal ini juga terjadi pada masyarakat pesantren, khususnya di Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta. Adanya pergeseran peran ustadz yang disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal menyebabkan terjadinya perubahan wewenang antara model ustadz satu dengan yang lain. Dinamika otoritas ustadz di pesantren tidak terlepas dari figur seorang kyai sebagai pemilik kebijakan tertinggi di pesantren. Sosok ustadz pesantren yang dikenal sebagai badal (pengganti) kyai dalam tradisi pesantren, kini mengalami pergeseran peran yang signifikan dalam masyarakat pesantren sebagai sosok penting yang disegani dan dihormati oleh santri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Dinamika Otoritas Ustadz di Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta melalui analisis teori otoritas Max Weber. Penelitian ini menggunakan model penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik wawancara, observasi lapangan, dan dokumentasi dengan pemanfaatan data sekunder yang berasal dari dokumen, buku, maupun sumber data tertulis lain. Analisis data dengan teknik Miles and Huberman melalui reduksi data, display data dan verifikasi data. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat tiga model ustadz di pesantren dengan melihat pada sebutan yang dicetuskan oleh Max Weber tentang teori kepemimpinan yang terbagi menjadi tiga yakni ustadz tradisional, ustadz kharismatik, dan ustadz legal-rasional. Dimana ketiga model tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dalam tipe kepemimpinan ideal yang terbagi menjadi tiga menurut Weber, bukan tidak mungkin seorang ustadz di pesantren dalam realitasnya masuk kedalam tiga kategori sekaligus karena memenuhi kualifikasi yang ada, seperti yang terjadi di Pondok Pesantren Wahid Hasyim Yogyakarta. Adanya pergeseran peran ustadz membuat otoritas ustadz tradisional dengan latar belakang dari keluarga kyai tidak lagi difavoritkan seperti dulu. Peran yang signifikan justru saat ini ada pada ustadz pesantren dengan latar belakang dari golongan santri, baik dari model kharismatik maupun legal-rasional yang peranya semakin bertambah penting dalam manajemen pesantren.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Achmad Zainal Arifin, Ph.D.
Uncontrolled Keywords: Otoritas, Ustadz, Kyai dan Pondok Pesantren
Subjects: Sosiologi
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora > Sosiologi (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 10 Dec 2018 08:52
Last Modified: 10 Dec 2018 08:52
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31918

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum