KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN SEYYED HOSSEIN NASR

SILMI NOVITA NURMAN, NIM. 1520510001 (2018) KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN SEYYED HOSSEIN NASR. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKA.

[img]
Preview
Text (KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN SEYYED HOSSEIN NASR)
1520510001_BAB-I_IV-atau-BAB-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (KEBEBASAN MANUSIA DALAM PANDANGAN SEYYED HOSSEIN NASR)
1520510001_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Secara naluri, manusia memang memiliki keinginan untuk hidup bebas. Kebebasan merupakan bagian dari aktualisasi diri untuk mentransformasikan keinginan-keinginan manusia dalam menjalankan kehidupan. Terlepas dari naluri tersebut, kebebasan yang dimiliki manusia memiliki ruang yang membatasi atau pun yang menjadi instrumen bagi manusia untuk tetap berada dalam ranah kemanusiaannya. Penelitian ini mengkaji pemikiran teologi Islam Seyyed Hossein Nasr dengan fokus kajian pada kebebasan manusia. Bersifat kepustakaan (library research). Menggunakan metode Filosofis-Kontekstual-Historis. Teori ego Muhammad Iqbal sebagai pisau analisisnya. Penelitian ini difokuskan pada tiga permasalahan utama yaitu kebebasan manusia yang dimaksudkan Nasr, alasan manusia mengabaikan dimensi spiritualitas, tidak memiliki kehendak bebas dan kehilangan dimensi kemanusiaannya serta relevansinya dengan konteks kekinian. Penulis menyimpulkan bahwa orang yang dikatakan bebas menurut Nasr adalah orang yang telah melenyapkan segala keinginan dan hawa nafsunya. Manusia bebas dalam aturan yang telah dibuat Tuhan. Hanya dalam Tuhan, manusia benar-benar bebas, sebab Tuhan telah memberikan kebebasan berkehendak kepada manusia agar dapat secara bebas menyerahkan kehendak itu kepada kehendak Tuhan dalam rangka meraih kemerdekaan murni, yaitu kemerdekaan dari penjara ego yang terbatas dan dari penjara nafsu yang tak bertepi. Kebebasan tidak berarti bebas dari Tuhan dan agama, tetapi merangkul kebebasan lain selama kebebasan itu tidak merusak keimanan dan segala yang memberi arti bagi kehidupan. Seseorang yang dikatakan bebas berarti memahami apa yang dimaksud dengan kebebasan itu sendiri. Tuhan sendiri adalah kebebasan mutlak sedangkan manusia tidak memiliki kebebasan mutlak. Manusia bebas dalam aturan yang telah dibuat Tuhan. Penekanan pada Tuhan dan agama inilah yang membuat bangunan teologi Nasr menjadi semakin kental akan spiritualitasnya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain
Uncontrolled Keywords: Teologi Islam, Kebebasan Manusia, Seyyed Hossein Nasr.
Subjects: Agama Dan Filsafat
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Agama dan Filsafat
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 11 Dec 2018 09:20
Last Modified: 11 Dec 2018 09:20
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/31957

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum