Mustaqim, Abdul (2016) Dinamika Sejarah Tafsir Al-Qur’an Studi Madzahibut Tafsir/ Aliran-aliran dari Periode Klasik, Pertengahan, Hingga Modern- Kontemporer. Buku, - (-). Idea Press, Yogyakarta. ISBN 978-602-6335-19-7
|
Image
SAMPUL - Dinamika Sejarah Tafsir November 2016.jpg - Cover Image Download (173kB) | Preview |
|
Archive (Dinamika Sejarah Tafsir Al-Qur’an Studi Madzahibut Tafsir/ Aliran-aliran dari Periode Klasik, Pertengahan, Hingga Modern- Kontemporer)
ABDUL MUSTAQIM - Dinamika Sejarah Tafsir November 2016.pdf - Other Restricted to Registered users only Download (18MB) |
Abstract
Buku yang ada di tangan pembaca ini berbicara tentang dinamika sejarah penafsiran al-Qur’an yang mencoba mengkombinasikan dan mendialogkan pendekatan historisperiodik dengan pendekatan filosofis-konseptual dalam memotret perkembangan aliran-aliran tafsir dari Era klasik, Pertengahan sampai modern-kontemporer. Meski dalam uraian-uraiannya mungkin belum semuanya rinci namun yang jelas karya sederhana ini diharapkan dapat memancing para peneliti untuk mengkaji secara lebih tajam. Meski buku ini masih dalam tahap survei awal, tapi usaha ini rasanya patut dihargai. Sebab hal ini menunjukkan ‘sedikit’ adanya kesadaran akademis dari penulis untuk ikut mensosialisasikan pentingnya menyadari aspek historsitas dari munculnya aliran-aliran tafsir. Pembagian mazhab penafsiran menjadi tiga periode yaitu, Klasik, Pertengahan dan Kontemporer didasarkan atas episteme dan paradigma yang mendasari masing-masing periode tersebut. Hal ini mengisyaratkan bahwa sistem dan pola penafsiran masing-masing periode itu tidak lepas dari perkembangan pemikiran manusia. Pada periode klasik penafsiran atas al-Quran cenderung bersifat mitis. Artinya, di situ belum ada kritisisme dalam menerima sebuah produk tafsir. Jadi, seolah-olah tafsir Nabi dan para sahabat diterima begitu saja hingga nyaris tanpa kritik. Sementara tafsir pada periode pertengahan sebagai kelanjutan periode sebelumnya, meski sudah ada sedikit nuansa kritisisme, namun masih menunjukkan wajah yang ideologis, sebab di situ pembelaan terhadap mazhab yang dianut oleh mufassirnya sangat kental mewarnai tafsirnya. Artinya tafsir-tafsir yang muncul pada masa abad pertengahan sarat dengan kepentingankepentingan idiologis dan politik. Berbeda dengan tafsir yang muncul pada periode modern-kontemporer di mana penafsiran atas ayat-ayat al-Quran memiliki kecenderungan kritis-ilmiah dan sudah diwarnai oleh pendekatan hermeneutis lebih bersifat kritis-filosofis.
Item Type: | Book |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Studi Tafsir Al-Qur’an |
Subjects: | Tafsir Al-Qur'an |
Divisions: | Buku |
Depositing User: | Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id) |
Date Deposited: | 09 Jan 2019 10:58 |
Last Modified: | 09 Jan 2019 10:58 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32330 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
View Item |