EPISTEMOLOGI PENAFSIRAN IBNU KATSIR TENTANG KEPEMIMPINAN PEREMPUAN

MIRANTI KESUMA DEWI, NIM. 11530126 (2018) EPISTEMOLOGI PENAFSIRAN IBNU KATSIR TENTANG KEPEMIMPINAN PEREMPUAN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (EPISTEMOLOGI PENAFSIRAN IBNU KATSIR TENTANG KEPEMIMPINAN PEREMPUAN)
11530126_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (26MB) | Preview
[img] Text (EPISTEMOLOGI PENAFSIRAN IBNU KATSIR TENTANG KEPEMIMPINAN PEREMPUAN)
11530126_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Abstract

Abu Fida al-Hafiz Ibnu Katsir al-Dimasyqi atau Ibnu Katsir merupakan seorang ahli tafsir yang masyhur keluasan pengetahuan. Karya terbesarnya adalah Tafsir al-Qur’an al-Adzim. Penelitian ini mengupas epistemologi penafsiran Ibnu Katsir tentang kepemimpinan perempuan. Telaah epistemologi penafsiran Ibnu Katsir terkait kepemimpinan perempuan, pada penelitian ini mengupas tiga hal penting yaitu: asal usul (origins), bentuk (Appearance), dan keabsahan (validity) tafsir Ibnu Katsir. Skripsi ini bersifat penelitian pustaka (Library Research), metode yang digunakan adalah deskriptif-analitis, yakni langkah pertama penulis akan mendeskripsikan biografi Ibnu Katsir, selanjutnya penulis memfokuskan diri dengan menganalisis kerangka epistemologi tafsir yang digunakan Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya yakni Tafsir al-Qur’an al-Adzim atau yang lebih dikenal dengan sebutan Tafsir Ibnu Katsir. Ada beberapa poin penting sebagai kesimpulan dari penelitian ini. Pertama, Kitab Tafsir Ibnu Katsir termasuk kitab tafsir bi al-ma’tsur, sehingga sumber tafsir yang digunakannya adalah al-Qur’an, Hadits Nabi, Pendapat Sahabat dan Tabi’in, Kisah-Kisah Israiliyat. metode yang ditempuh oleh Ibnu Katsir dalam menafsirkan al- Qur’an dapat dikategorikan sebagai metode tahlili (analitis). Validitas penafsiran Ibnu Katsir dianalisis dengan teori Abdul mustaqim yaitu ada tiga teori kebenaran tafsir, yakni teori koherensi, teori korespondensi, dan teori paragmatis. Menurut peneliti Ibnu Katsir bisa masuk kedalam teori koherensi, hal ini disesuaikan dengan pembahasan ayat-ayat al-Qur’an yang ditafsirkannya. kedua, Ibnu Katsir secara umum menafsirkan bahwa perempuan dilarang menjadi pemimpin dalam segala bidang. Baginya kepemimpinan hanya ada di tangan lelaki. Ketiga, tafsir Ibnu Katsir memberikan kontribusi yang sangat besar bagi khazanah ilmu tafsir hal ini karena metode yang digunakan ibnu katsir sehingga kitab tafsir beliau yang berjudul Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim termasuk tafsir bi al-ma’tsur yang terkenal, tershahih dan menduduki peringkat kedua sesudah tafsir Ibnu Jarir al-Thabari. Selain itu kitab tafsir ini dijadikan rujukan oleh mufasir sesudahnya seperti Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha penulis Kitab Tafsir Al- Mana dan juga masih dijadikan rujukan sampai sekarang. Namun betapapun Ibnu Katsir dalam tafsirnya telah berusaha menyeleksi hadis-hadis atau riwayat-riwayat (secara relative ketat), ternyata masih juga memuat hadis yang sanadnya da’if dan kontradiktif. Hal ini tidak hanya ada dalam Tafsir Ibnu Katsir, tetapi juga pada kitab tafsir bi al-ma’sur pada umumnya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. H. Mahfudz Masduki, M.A
Uncontrolled Keywords: Tafsir Ibnu Katsir, Qur’an dan Hadist, Sahabat dan Tabi’in
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 14 Jan 2019 10:15
Last Modified: 14 Jan 2019 10:15
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32386

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum