Implikasi Prinsip Ehipassiko Terhadap Kematangan Beragama (Studi Umat Buddha Theravada Vihara Karangdjati Yogyakarta)

Irwan Mulia Suranto, NIM. 14520052 (2018) Implikasi Prinsip Ehipassiko Terhadap Kematangan Beragama (Studi Umat Buddha Theravada Vihara Karangdjati Yogyakarta). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (Implikasi Prinsip Ehipassiko Terhadap Kematangan Beragama (Studi Umat Buddha Theravada Vihara Karangdjati Yogyakarta))
14520052_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (Implikasi Prinsip Ehipassiko Terhadap Kematangan Beragama (Studi Umat Buddha Theravada Vihara Karangdjati Yogyakarta))
14520052_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Prinsip ehipassiko menurut umat Buddha adalah sebuah prinsip yang berawalan dari kata dari ehi, pasha, dan ika yang artinya datang, lihat, dan buktikan seperti yang ada dalam Kalama Sutta. Perkataan Sang Buddha bahwa sebuah ajaran harus diuji terlebih dahulu tentang kebenarannya sebelum dipercaya tidak hanya menerima mentah-mentah sebuah ajaran. Sehingga dalam hal ehipassiko umat Buddha diharapkan dapat berhati-hati dalam menerapkan setiap ajaran, sebab ajaran ehipassiko kelihatan mudah namun dalam menerapkanya butuh penghayatan yang sangat mendalam karena setiap orang memiliki pengalaman keagamaan yang berbeda antara satu sama lain sehingga penting untuk diteliti. Penelitian ini akan melihat bagaimana implikasi dari prinsip ehipassiko terhadap kematangan beragama umat Buddha Theravada di vihara Karangdjati Yogyakarta. Untuk menjawab rumusan masalah, pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari segi pengumpulan data, penulis melakukan observasi dengan mengamati gejala yang ada dalam objek penelitian. Adapun dalam penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi agama, kemudian pengolahan data secara kualitatif yang bersifat deskriptif analisis dengan pengumpulan data dan menganalisis kematangan beragama umat Buddha Theravada terhadap implikasi prinsip ehipassiko yang dikemukakan Gordon Allport mencangkup enam aspek tentang kematangan beragama. Dari hasil penelitian membuktikan bahwa penerapan prinsip ehipassiko di vihara Karangdjati diamalkan secara menyeluruh bukan hanya bagi umat Buddha saja. Akan tetapi terhadap orang-orang yang memiliki latarbelakang keagamaan yang berbeda. Vihara Karangdjati mempersilahkan bagi siapapun untuk membuktikan bagaimana ajaran agama Buddha sebagai bentuk daripada penerapan prinsip ehipassiko. Adapun implikasi prinsip ehipassiko terhadap kematangan beragama umat Buddha Theravada di vihara Karangdjati yang dianalisis menggunakan teori kematangan beragama Gordon Allport mengenai enam aspek kematangan beragama bahwa orang yang matang dalam beragama mencangkup aspek memiliki wawasan yang luas dan rendah hati, aspek memiliki kekuatan motivasi, aspek memiliki konsisten moral, aspek pandangan hidup yang integral, aspek pandangan hidup yang komprehensif, aspek pandangan hidup integral, dan aspek heuristic sehingga dalam penelitian ini menyatakan bahwa umat Buddha di vihara Karangdjati yang memahami prinsip ehipassiko dalam beragama terbukti memiliki kematangan beragama.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Roni Ismail,S.Th.I. M.S.I
Uncontrolled Keywords: implikasi, kematangan beragama, ehipassiko
Subjects: Studi Agama Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Studi Agama Agama (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 16 Jan 2019 10:58
Last Modified: 16 Jan 2019 10:58
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32449

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum