TRADISI BABARIT DI DUSUN NAGRAK DESA KARANGSARI KECAMATAN PADAHERANG KABUPATEN PANGANDARAN

UTIA RUSDAH, NIM. 11120116 (2018) TRADISI BABARIT DI DUSUN NAGRAK DESA KARANGSARI KECAMATAN PADAHERANG KABUPATEN PANGANDARAN. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TRADISI BABARIT DI DUSUN NAGRAK DESA KARANGSARI KECAMATAN PADAHERANG KABUPATEN PANGANDARAN)
11120116_ BAB- I_IV-atau-V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (7MB) | Preview
[img] Text (TRADISI BABARIT DI DUSUN NAGRAK DESA KARANGSARI KECAMATAN PADAHERANG KABUPATEN PANGANDARAN)
11120116_BAB- II_sampai _ SEBELUM -BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Babarit merupakan ritual memperingati tahun baru Islam dan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas limpahan hasil bumi khususnya di Dusun Nagrak. Prosesi diadakan pada waktu sore hari di bulan Muharram atau bulan Suro yang bertepatan dengan malam kliwon, dalam penanggalan jawa dengan hari yang sudah disepakati oleh masyarakat pendukungnya. Keunikan tradisi yaitu, Babarit memuat dua perayaan sekaligus, antara lain ritual memperingati tahun baru Islam (mapag taun) dan selamatan hasil bumi (sedekah bumi) dari hasil pertanian masyarakat. Jadi, prosesi ini diadakan untuk sedekah bumi sekaligus memperingati tahun baru Islam. Penelitian ini menggunakan teori Fungsionalisme yang dikemukakan oleh Bronislaw Malinowski, dengan pendekatan sosio-historis. Fokus penelitian terletak pada makna dan fungsi yang terdapat dalam tradisi Babarit. Terdapat dua rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu 1. Bagaimana asal-usul tradisi Babarit dan prosesinya di Dusun Nagrak, Desa Karangsari? 2. Mengapa Babarit masih dilaksanakan dan faktor apa saja yang mempengaruhi masih dilestarikannya tradisi Babarit di Dusun Nagrak, Desa Karangsari? untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas, peneliti menggunakan metode penelitian budaya dengan melakukan tiga tahap penelitian, tahap pertama pengumpulan data yang meliputi: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Tahap kedua, analisis data, dan yang terakhir penulisan laporan. Tradisi Babarit diadakan bermula dari kejadian diluar nalar, saat masyarakat dilanda kekeringan dan wabah penyakit menular yang disebabkan oleh ulah roh jahat yang mendiami perempatan jalan dusun, sehingga masyarakat mengadakan selamatan untuk mengusir pengaruh roh jahat dan memohon untuk meminta hujan kepada Allah agar tanah tidak kekeringan lagi. Dalam perkembangannya tradisi Babarit diadakan untuk syukuran hasil bumi masyarakat dan selamatan memperingati tahun baru Islam. Tradisi ini sarat akan makna yang terdapat pada berbagai macam makanan yang tersaji dalam ritual tersebut. Babarit juga mengandung tiga fungsi, yaitu fungsi agama, fungsi sosial dan fungsi budaya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Prof. Dr. H. Mundzirin Yusuf, M.Si
Uncontrolled Keywords: tradisi, babarit, fungsi
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 18 Jan 2019 10:58
Last Modified: 18 Jan 2019 10:58
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32533

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum