HEGEMONI POLITIK AURANGZEB DI KESULTANAN MUGHAL INDIA 1658-1707 M

M. NASIHUDIN ALI, NIM: 1620510048 (2018) HEGEMONI POLITIK AURANGZEB DI KESULTANAN MUGHAL INDIA 1658-1707 M. Masters thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (HEGEMONI POLITIK AURANGZEB DI KESULTANAN MUGHAL INDIA 1658-1707 M)
1620510048 BAB-I_IV-atau-BAB V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (5MB) | Preview
[img] Text (HEGEMONI POLITIK AURANGZEB DI KESULTANAN MUGHAL INDIA 1658-1707 M)
1620510048_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Kesultanan Mughal didirikan oleh Zahirudin Muhammad Babur pada 1526 M. Ketika sebuah pemerintahan yang belum stabil, ia mendapatkan berbagai macam pemberontakan yang dilakukan oleh lawan politiknya, akan tetapi ia dapat mengatasinya. Ia menikmati usahanya mendirikan Kesultanan Mughal dengan singkat setelah ia wafat pada 1530 M, dan digantikan oleh puteranya, Humayun. Pada masa Humayun, Kesultanan Mughal juga mendapatkan beberapa pemberontakan yang dilakukan oleh lawan politiknya, salah satunya ia harus mengakui kekalahannya dari Sher Shah Suri yang mengakibatkan ia harus keluar dari India. Tetapi ia dapat merebut kembali Kesultanan Mughal pada 1555 M. Tidak lama setelah usahanya merebut Kesultanan Mughal, ia wafat dan digantikan oleh puteranya, Akbar. Pada masa setelah Humayun, Kesultanan Mughal mengalami perkembangan, pada masa Akbar ditandai dengan perluasan wilayah yang menjadi tujuannya untuk mempersatukan India di bawah pemerintahannya, dan administrasi pemerintahan yang stabil, sedangkan pada masa Jahangir yang hanya meneruskan pemerintahan yang sudah stabil. Pada masa Shah Jahan, kesultanan mengalami kemajuan di bidang seni arsitektur. Hal ini dikarenakan penghasilan yang melimpah dari sektor pertanian dan perindustrian yang merupakan sumber utama penghasilan Kesultanan Mughal, sehingga ia mampu membiayai pembangunan Kesultanan Mughal. Pada usia Aurangzeb sudah dipercaya oleh Shah Jahan untuk mengurusi Deccan. Perjalanan Aurangzeb dalam mendapatkan tahta Mughal terbilang sulit, karena harus melakukan kudeta kekuasaan terhadap saudara-saudaranya. Hal ini dilakukan karena saudara-saudaranya itu dianggap tidak pantas meneruskan ayahnya, sehingga ia melakukan kudeta terhadap saudaranya tersebut. Penelitian ini membahas tentang hegemoni politik Aurangzeb di Kesultanan Mughal India dengan mengetahui bagaimana latar belakang berdirinya kesultanan Mughal, dan upayanya dalam meraih kekuasaan di Kesultanan Mughal serta dampak kebijakannya bagi hegemoni politik di India. Penelitian ini menggunakan pendekatan politik, sedangkan teori yang digunakan adalah teori pemberontakan. hal ini digunakan untuk mempermudah penulis dalam melakukan penelitian tentang hegemoni politik Aurangzeb di Kesultanan Mughal (1658-1707 M). Pada saat Aurangzeb naik tahta, ia mengeluarkan kebijakan yang dapat memberikan manfaat terhadap keuangan negara dan rakyatnya, karena upayanya menyeimbangkan perekonomian kesultanan. Kebijaknnya inilah perekonomian Mughal pada masa Aurangzeb dianggap sebagai salah satu kejayaan Kesultanan Mughal. Pendapatan dan pengeluaran kerajaan sangat stabil. Ia menata semua sistem admnistrasinya. Ia juga mampu mengatasi pemberontakan yang dilakukan oleh lawan politiknya..

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Prof. Dr. M. Abdul Karim, M. A., M. A.
Uncontrolled Keywords: HEGEMONI POLITIK, AURANGZEB, KESULTANAN MUGHAL INDIA, 1658-1707 M
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies > Sejarah dan Kebudayaan Islam
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 11 Jun 2019 09:14
Last Modified: 11 Jun 2019 09:14
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/32745

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum