MAKNA SIMBOL RITUAL CEMBENGAN DI MADUKISMO KABUPATEN BANTUL

Ari Agung Pramono NIM: 06520018-05, (2010) MAKNA SIMBOL RITUAL CEMBENGAN DI MADUKISMO KABUPATEN BANTUL. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (MAKNA SIMBOL RITUAL CEMBENGAN DI MADUKISMO KABUPATEN BANTUL)
BAB I,V.pdf - Published Version

Download (355kB) | Preview
[img] Text (MAKNA SIMBOL RITUAL CEMBENGAN DI MADUKISMO KABUPATEN BANTUL)
BAB II,III,IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Tradisi Cembengan usianya sudah lebih dari setengah abab. Upacara tradisional itu dimulai sejak Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Sampai sekarang masih tetap dilaksanakan, upacara tradisional tersebut bila ditinggalkan maka quot;keselamatan quot; prosesi giling tebu, terutama para pekerja yang terlibat selama berlangsungnya proses penggilingan tebu menjadi gula.Upacara ritual Cembengan yang dilaksanakan di pabrik ula Madukismo terdapat ratusan sesaji atau beraneka macam sesaji yang terdapat dari tumpeng, jenang, makanan, kepala kerbau, dan lain-lain. Didalam upacara ritual Cembengan, salah satu hal yang menarik adalah upacara arak-arakan pengantin tebu. Perhitungan selamatan giling ini juga berdasarkan wangsit dari quot;Dukun Cembeng quot; yaitu orang yang ahli dalam hal upacara dan selamatan giling atau Cembengan. Penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) subyek dan dan lokasi penelitian adalah makna simbol ritual cembengan di Madukismo yang bertempat di Dusun Padokan, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan obyek kajian yang diteliti adalah studi tentang makna symbol ritual. Jenis data yang penulis pergunakan dalam peneltian ini adalah primer dan sekunder Teknik pengumpulan data menggunakan observasi atau pengamatan secara langsung dilakukan oleh penulis untuk memperoleh fakta nyata tentang sejarah dan simbol-simbol yang digunakan pada saat upacara. Untuk mengumpulkan sumber lisan penulis menggunakan metode interview dan dokumentasi untuk mengumpulkan sumber primer serta sekunder. Sebuah tradisi akan tetap dilestarikan jika memiliki nilai dan makna di dalamnya, skripsi ini dengan menggunakan pendekatan antropologi, mengkategorikan obyek penelitian ini sebagai ritual keagamaan yang merupakan bagian dari religi dalam kebudayaan.Makna ritual selamatan giling, bersajen, dan berdoa merupakan simbol dari media komunikasi antar manusia dengan alam gaib. Makna dari simbol ini dapat diketahui pola pikir masyarakat dalam menghadapi kehidupan dimasanya, dan menentukan dalam kehidupan kesehariannya, semakin kuat pemahaman akan kandungan maknanya untuk kelestariannya yang senantiasa abadi. Simbol-simbol dalam ritual terdapat pesan yag ditujukan kepada kelancaran proses giling sehingga pesan tersebut bernilai positif.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Moh. Soehadha, S.Sos., M.Hum
Uncontrolled Keywords: Simbol ritual, Cembengan
Subjects: Perbandingan Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Perbandingan Agama (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 08 Aug 2012 21:18
Last Modified: 11 Oct 2016 13:33
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3298

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum