KEPEMIMPINAN DALAM KELUARGA (Studi Komparasi Penafsiran Yunahar Ilyas dan Husein Muhammad)

Hendro Sucipto 05530002, (2010) KEPEMIMPINAN DALAM KELUARGA (Studi Komparasi Penafsiran Yunahar Ilyas dan Husein Muhammad). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (KEPEMIMPINAN DALAM KELUARGA (Studi Komparasi Penafsiran Yunahar Ilyas dan Husein Muhammad) )
BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (754kB) | Preview
[img] Text (KEPEMIMPINAN DALAM KELUARGA (Studi Komparasi Penafsiran Yunahar Ilyas dan Husein Muhammad) )
BAB II,III,IV.pdf - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (414kB)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_lightbox)
lightbox.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_preview)
preview.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_medium)
medium.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)
[img] Other (Thumbnails conversion from text to thumbnail_small)
small.jpg
Restricted to Repository staff only

Download (0B)

Abstract

Kepemimpinan dalam keluarga masih menjadi kajian menarik bagi masyarakat Indonesia, khususnya bagi gerakan feminisme. Banyaknya kajian ini didorong oleh keprihatinan terhadap kenyataan di masyarakat yang beranggapan bahwa laki-laki lebih unggul daripada perempuan dalam segala hal. Pada umumnya, perempuan memainkan peran sosial-ekonomi dan politik dengan porsi yang sangat kecil apabila dibandingkan dengan peran laki-laki. Hal ini dikarenakan posisi perempuan dianggap kurang memiliki daya saing terhadap lingkungan yang dihadapi. Salah satunya disebabkan oleh faktor pendidikan dari pihak perempuan yang lemah. Bagi sebagian masyarakat, peranan laki-laki dan perempuan yang berbeda seperti di atas dianggap sebagai suatu hal yang alamiah atau kodrati. Anggapan itu dalam kajian feminisme ditolak dengan keras. Bagi feminisme, konsep seks dibedakan dengan gender. Menurut mereka, perbedaan biologis dan fisiologis adalah perbedaan seks, sedangkan yang dimaksud dengan perbedaan fungsi, peran, hak, dan kewajiban adalah gender. Dalam konteks Indonesia, muncul tokoh-tokoh masyarakat yang melakukan peninjauan ulang terhadap makna Al-Qur'an yang berkaitan dengan masalah gender, seperti Yunahar Ilyas dan Husein Muhammad. Skripsi ini, akan membandingkan penafsiran kedua tokoh, mulai dari metode, inti panafsiran, relevasi dengan kondisi Indonesia sekarang, sehingga dari situ akan ditemukan persamaan dan perbedaan mereka dalam menafsirkan ayat kepemimpinan dalam keluarga. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif-komparatif, yaitu menggambarkan secara utuh pemikiran kedua tokoh, kemudian membandingkan pemikiran keduanya. Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian pustaka (library reserch). Adapun sumbernya diambil dari karya Yunahar Ilyas, yaitu Feminisme dalam Kajian Tafsir Al-Qur'an Klasik dan Kontemporer serta Kesetaraan Gender dalam Al-Qur'an; Studi Penafsiran Para Mufasir dan buku karya Husein Muhammad Fiqih Perempuan; Refleksi Kiai atas Wacana Agama dan Gender serta Islam Agama Ramah Perempuan; Pembelaan Kiai Pesantren serta karya-karya beliau di berbagai media.Tafsiran Yunahar dan Husein dapat dikatakan dalam bentuk tafsir bi al ra'yi, menggunakan metode maudu'i, sedangkan dari segi corak berbeda. Penafsiran Yunahar bercorak budaya kemasyarakatan sedangkan Husien bercorak fiqih atau hukum. Mereka menafsirkan ayat tentang kepemimpinan dalam keluarga disandarkan pada surat an-Nisa 34. Awalnya mereka mempunyai pandangan yang sama, yaitu laki-laki dan perempun yang kemampuan intelektualnya lebih, dapat memimpin keluarga, dan menjadikan prinsip musyawarah sebagai poin penting dalam hubungan keluarga. Akan tetapi ada perbedaan pada penekanan selanjutnya, bahwa Yunahar melihat harus ada salah satu yang menjadi pemimpin agar tidak terjadi kebuntuan dalam keluarga, karena ia berpandangan kepemimpinan keluarga bersifat normatif bukan kontekstual. Sementara itu, Husein melihat kepemimpinan dapat dipegang suami atau istri, karena keduanya mempunyai hak yang sama dalam memimpin keluarga.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Pembimbing : Inayah Rohmaniyah, S.Ag, M.Hum, MA, Adib Sofia, S.S, M.Hum,
Uncontrolled Keywords: Kepemimpinan Keluarga, Yunahar Ilyas, Husein Muhammad
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 10 Sep 2012 20:19
Last Modified: 10 Sep 2012 20:20
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3322

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum