WAHYU RISKY ABDUL AZIS, NIM. 13540028 (2018) KONSTRUKSI KANIBALISME SOSIAL (STUDI PERILAKU KENAKALAN REMAJA DALAM FILM SERIGALA TERAKHIR). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.
|
Text (KONSTRUKSI KANIBALISME SOSIAL (STUDI PERILAKU KENAKALAN REMAJA DALAM FILM SERIGALA TERAKHIR))
13540028_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (2MB) | Preview |
|
![]() |
Text (KONSTRUKSI KANIBALISME SOSIAL (STUDI PERILAKU KENAKALAN REMAJA DALAM FILM SERIGALA TERAKHIR))
13540028_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (5MB) |
Abstract
Film Serigala Terakhir adalah cerminan tingkah laku remaja yang menyimpang. Pada saat perkembangan remaja dihadapkan dengan satu krisis identitas yaitu pembentukan dan pengembangan identitas diri. Masa remaja juga dapat disebut dengan istilah masa pemberontakan. Kenakalan remaja adalah suatu perbuatan yang melanggar norma, aturan atau hukum dalam masyarakat yang dilakukan pada usia remaja atau transisi masa kanak-kanak dan dewasa. Film Serigala Terakhir menceritakan tentang bubarnya persahabatan yang dibangun sejak lama, balas dendam, dan konflik untuk saling memperluas daerah kelompoknya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bagaimana konstruksi kanibalisme sosial itu dibentuk dan juga untuk mengetahui bagaimana nilai kebaikan agama menjadi agresif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu penelitian dengan paradigma interpretatife untuk memahami fenomena sosial dan fakta sosial yang memfokuskan pada alasan sosial. Lalu penulis mengolah data yang akan dicari dengan menggunakan teori Differential Assosiation dari Edwin H Sutherland yang menjelaskan bahwasanya pengaruh perilaku kelompok pada sikap seseorang itu dengan cara berinteraksi melalui proses pembelajaran. Di dalamnya, Edwin H Sutherland menulis ada sembilan rincian. Hasil penelitian menunjukan bahwasanya pembentukan perilaku kanibalisme dipengaruhi oleh kelompok yang saling mempunyai hubungan yang erat karena sering adanya komunikasi yang intens. Melakukan hal bersama-sama dengan kelompoknya adalah sesuatu cara untuk saling mempererat sesama anggota. Oleh karena itu, akan muncul juga perasaan untuk saling melindungi satu dengan yang lain. Kurang sadarnya pemahaman untuk mempunyai rasa saling memiliki mengakibatkan terjadinya pergeseran nilai kebaikan menjadi agresif yang mengakibatkan timbulnya konflik. Apalagi adanya dorongan yang kuat dari dalam diri remaja untuk mengubahnya.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Additional Information / Supervisor: | Dr. Munawar Ahmad, S.S. M. Si |
Uncontrolled Keywords: | Perilaku, Kenakalan, Remaja, Dipelajari, Dibentuk |
Subjects: | Sosiologi Agama |
Divisions: | Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1) |
Depositing User: | Drs. Bambang Heru Nurwoto |
Date Deposited: | 11 Mar 2019 09:02 |
Last Modified: | 11 Mar 2019 09:02 |
URI: | http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/33688 |
Share this knowledge with your friends :
Actions (login required)
![]() |
View Item |