PEMAKNAAN SIMBOL DAN KEDUDUKAN PEREMPUAN MUSLIM DI DESA PULAU PANGGUNG MUARA ENIM (STUDI PEREMPUAN TUNGGU TUBANG)

SARWINDA, NIM. 162210007 (2018) PEMAKNAAN SIMBOL DAN KEDUDUKAN PEREMPUAN MUSLIM DI DESA PULAU PANGGUNG MUARA ENIM (STUDI PEREMPUAN TUNGGU TUBANG). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PEMAKNAAN SIMBOL DAN KEDUDUKAN PEREMPUAN MUSLIM DI DESA PULAU PANGGUNG MUARA ENIM (STUDI PEREMPUAN TUNGGU TUBANG))
162210007-BAB 1-V-DAFTAR PUSTAKA..pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview
[img] Text (PEMAKNAAN SIMBOL DAN KEDUDUKAN PEREMPUAN MUSLIM DI DESA PULAU PANGGUNG MUARA ENIM (STUDI PEREMPUAN TUNGGU TUBANG))
162210007-BAB II sampai SEBELUM- BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Abstract

Masyarakat Semende merupakan masyarakat yang kuat dalam menjalankan budaya. Masyarakat Semende juga terkenal dengan masyarakat bersimbol, karena simbol merupakan media dalam menyampaikan aturan terhadap masyarakat serta untuk mengetahui kedudukan perempuan sebagai Tunggu Tubang. Oleh sebab itu peneliti merumuskan beberapa rumusan masalah. Pertama, apa makna simbol pada budaya Tunggu Tubang. Kedua, bagaimana kedudukan perempuan muslim pada budaya Tunggu Tubang. Ketiga, bagaimana perempuan menegosiasikan keyakinannya pada budaya Semende yakni Tunggu Tubang. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan mengunakan metode analisis isi. Sedangkan teori dalam penelitian ini adalah semiotika komunikasi sebagai alat untuk mengetahui beberapa pengertian yang berkenaan dengan simbol-simbol dalam budaya. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan: Pertama, budaya Tunggu Tubang memiliki beberapa simbol, seperti, kolam kecil mempunyai makna ketenangan, sabar dan tidak mudah mengeluh. Jala diartikan sebagai sentral (pusat) jalur silaturrahmi dan gantungan harapan keluarga, Guci diartikan anggun, sabar, bersih dan berjiwa besar. Kapak yang memiliki makna adil. Tombak dimaksudkan sebagai seorang viii yang berwibawa dan setia. Semua makna simbol tersebut menimbulkan efek terhadap perempuan untuk berinteraksi sesuai makna simbol pada budaya Tunggu Tubang. Kedua, makna simbol membentuk kepribadian perempuan menjadi insan yang mulia dan dihormati pada setiap lapisan sosial dan memiliki hak wewenang dalam menjaga dan mengelola harta orang tua, serta wewenang dalam mengambil suatu keputusan. Ketiga, negosiasi perempuan terhadap budaya Tunggu Tubang dalam penyiliran atau pergantian tugas sebagai Tunggu Tubang dengan cara musyawarah dengan parah ahli- keluarga seperti Meraje (saudara laki-laki dari ibu, saudara laki-laki dari nenek dari ibu dan selanjutnya). Kemudian mengeluarkan surat pernyataan pengunduran diri sebagai Tunggu Tubang, dan ditandatangi oleh Meraje dan saudara-saudaranya.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Qibtiyah, M.A., M.Si., P.hD
Uncontrolled Keywords: Simbol, Perempuan, Tunggu Tubang.
Subjects: Komunikasi Islam
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Komunikasi dan Penyiaran Islam (S-2)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 22 Mar 2019 09:12
Last Modified: 22 Mar 2019 09:12
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34038

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum