DIAN WIDYASTUTI, NIM .1620010093 (2018) REINTEGRASI SOSIAL ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA PASCA PROGRAM LAYANAN

Irkham Shofwan, NIM: 1620011010 (2018) DIAN WIDYASTUTI, NIM .1620010093 (2018) REINTEGRASI SOSIAL ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA PASCA PROGRAM LAYANAN. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (DIAN WIDYASTUTI, NIM .1620010093 (2018) REINTEGRASI SOSIAL ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA PASCA PROGRAM LAYANAN)
1620011010_BAB-IV_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (DIAN WIDYASTUTI, NIM .1620010093 (2018) REINTEGRASI SOSIAL ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA PASCA PROGRAM LAYANAN)
1620011010_BAB-II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Revolusi 25 Januari tidak hanya menjadi angin kebebasan bagi rakyat Mesir. Ia bahkan merupakan momentum persaingan dan kontestasi bagi kelompok-kelompok Revolusi untuk berpolitik praktis.Penelitian ini mengkaji kelompok Salafisme Apolitik (Puritan) di Mesir yang menjadi aktor baru dalam perpolitikan demokratis setelah lengsernya Husni Mubarak. Sebagai kelompok yang mengadopsi doktrin-doktrin anti politik dalam ideologi keagamaan, kemunculan Salafisme dalam panggung politik menjadi perhatian besar. Tesis ini menguraikan proses-proses transformasi yang terjadi secara cepat pada kelompok Salafisme Mesir. Mereka mendapatkan pembentukan pergerakan politiknya pada dua fase. Pertama, ketika memutuskan untuk membentuk partai politik, dimana Salafisme justru menampakkan obsesinya yang besar dalam panggung politik. Kesuksesan di Perlemen menjadi salah satu dampak positif dari obsesi tersebut. Kedua, ketika krisis politik yang semakin tajam pada saat Muhammad Mursi menjabat menjadi Presiden baru. Momentum iniberakhir dengan kembalinya nuansa rezim lama di tangan Abd Al-Fattah As-Sisi sebagai presiden baru. Pada momentum ini, Salafisme justru semakin bertahan bersama rezim baru. Transformasi apolitik Salafisme kepada politik praktis memang dibantu oleh terbukanya kesempatan politik saat itu. Ia juga disokong dengan loyalitas yang sangat kuat diantara massa Salafisme. Obsesi untuk menegakkan syarȋ’ah juga disebut-sebut sebagai semangat yang menjadi latarbelakang. Namun ada satu lagi faktor kunci yang menjadi kompas penentu bagi seluruh arah pilihan politiknya. Dalam tesis ini, penulis berusaha menguatkan adanya diskursus maslahah dan mafsadah yang oleh Salafisme tidak hanya digunakan sebagai landasan wacana. Diskursus tersebut juga menjadi modal ideologis untuk melakukan mobilisasi dan memantapkan massa Salafisme untuk menjadi mencuat di panggung politik yang demokratis. Melalui diskursus tersebut, transformasi ini menjadi contoh pertama dari Salafisme Apolitik (Puritan) sepanjang keberadaanya.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: TRANSFORMASI POLITIK, SALAFISME
Subjects: Studi Islam
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 23 Mar 2019 13:10
Last Modified: 23 Mar 2019 13:10
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34078

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum