TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ADAT PELANGKAHAN DALAM PERNIKAHAN (STUDI KASUS DI DESA SAKATIGA KECAMATAN INDRALAYA KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN)

DEWI MASYITOH - NIM. 05350021, (2010) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ADAT PELANGKAHAN DALAM PERNIKAHAN (STUDI KASUS DI DESA SAKATIGA KECAMATAN INDRALAYA KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ADAT PELANGKAHAN DALAM PERNIKAHAN (STUDI KASUS DI DESA SAKATIGA KECAMATAN INDRALAYA KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN))
BAB I,V.pdf - Published Version

Download (695kB) | Preview
[img] Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ADAT PELANGKAHAN DALAM PERNIKAHAN (STUDI KASUS DI DESA SAKATIGA KECAMATAN INDRALAYA KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN))
BAB II,III,IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (220kB)

Abstract

ABSTRAK Perkawinan adalah suatu ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Ketentuan tentang perkawinan dalam Islam telah dibahas secara rinci mulai dari pengertian, syarat , tata cara dan serta prosesinya. Islam tidak melarang seorang adik menikah terlebih dahulu sebelum kakaknya akan tetapi dalam tradisi masyarakat Indonesia ada ketentuan, apabila adik mendahului menikah dari kakanya ia harus memberikan sesuatu kepada kakaknya, dalam tradisi masyarakat Desa Sakatiga Indralaya Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan pemberian adik kepada kakak dikenal dengan istilah adat pelangkah. Permasalahan adat pelangkahan dalam perkawinan ini tidak diatur dalam al-Qur'an maupun Hadis, maka penyusun mencarinya dalam 'Urf dan melihat maslahah dan mudharatnya sebagai kategori adat yang ada dalam masyarakat pada umumnya dan adat pelangkahan pada khususnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan langsung ke masyarakat sehingga diperoleh data yang jelas. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara bebas terpimpin, observasi dan dokumentasi. Berdasarkan data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan usul al-fiqh, yakni dengan menilai realita yang terjadi dalam masyarakat, apakah ketentuan masyarakat tersebut sesuai atau tidak dalam pandangan hukum Islam. Berdasarkan hasil analisis hukum Islam terhadap data hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa adat pelangkahan dalam pernikahan dilihat dari perspektif hukum Islam serta dengan tinjauan 'urf sebagai pendekatan dan disesuikan dengan kasus yang ada di Desa Sakatiga apabila adat pelangkahan menghambat seorang lakilaki dan perempuan untuk melaksanakan pernikahan khususnya memberatkan pihak laki-laki dengan permintaan yang cukup besar dari kakak calon mempelai perempuan maka dianggap sebagai 'Urf Fasid karena bertentangan dengan hukum Islam. di sisi lain dapat dipandang sebagai sebuah kemaslahatan yang ditimbulkan adat pelangkahan ini karena terdapat kerelaan dan keridhoan serta pihak calon mempelai perempuan memberikan kemudahan kepada berbagai pihak yang terkait (pihak calon suami).

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Cth. Pembimbing : Dr. Ahmad Bunyan Wahib, MA Drs. Supriatna, M.Si.
Uncontrolled Keywords: hukum islam, pelangkahan dalam pernikahan
Subjects: Perdata Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Edi Prasetya [edi_hoki]
Date Deposited: 15 Aug 2012 20:32
Last Modified: 07 Apr 2016 14:38
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3421

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum