HERMENEUTIKA OFFLINE DAN ONLINE: DINAMIKA WATAK TEKSTUALITAS DAN KONTEKSTUALITAS TAFSIR

Waffada Arief Najiyya, NIM. 1620011006 (2019) HERMENEUTIKA OFFLINE DAN ONLINE: DINAMIKA WATAK TEKSTUALITAS DAN KONTEKSTUALITAS TAFSIR. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (HERMENEUTIKA OFFLINE DAN ONLINE: DINAMIKA WATAK TEKSTUALITAS DAN KONTEKSTUALITAS TAFSIR)
1620011006 BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (8MB) | Preview
[img] Text (HERMENEUTIKA OFFLINE DAN ONLINE: DINAMIKA WATAK TEKSTUALITAS DAN KONTEKSTUALITAS TAFSIR)
1620011006 BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (17MB)

Abstract

Persinggungan antara al-Qur’an (tafsir) dengan media digital (online) membawa pengaruh yang signifikan terhadap cara kerja konsep-konsep tafsir dan prinsip-prinsip hermeneutika dalam memproduksi sebuah penafsiran. Transmisi dan transformasi konsepkonsep tafsir dan prinsip-prinsip hermeneutika dari offline ke online tersebut memunculkan perkembangan dan inovasi baru yang hanya bisa dicapai melalui media digital dengan adanya affordance. Dunia digital memberikan hak yang sama bagi siapa saja, baik yang memiliki latar belakang pendidikan agama maupun yang tidak, untuk ikut andil dalam mengkritisi, mengutarakan pandangan, serta mengomentari teks-teks keagamaan, khususnya al-Qur’an (tafsir). Tesis ini memfokuskan kajian pada konsep-konsep tafsir dan prinsip-prinsip hermeneutika yang belum baku dalam ranah digital, sekaligus memberikan gambaran mengenai paradigma baru mengenai tekstualitas dan kontekstualitas pada tataran online yang sebelumnya telah berlaku pada tataran offline. Penelitian ini menemukan bahwa media digital mendorong lahirnya lay exegesis yang tidak memiliki latar belakang pendidikan agama, tetapi ikut menyuarakan pandanganpandangannya atas al-Qur’an. Munculnya lay exegesis ini menandai adanya desentralisasi otoritas tafsir dan demokratisasi partisipasi penafsiran. Penafsiran telah menjadi suatu yang tidak lagi sakral dan bukan menjadi monopoli satu kelompok Islam tertentu. Selain itu, komunikasi yang terjadi antara penafsir dan pembaca yang sebelumnya berjalan top to down, dalam konteks digital menjadi setara peer to peer. Penelitian ini juga menyimpulkan bahwa tekstualitas dan kontekstualitas yang bertransmisi dari printing text ke digital textuality setidaknya mengalami dua kemungkinan, kemungkinan pertama akan mengalami konsistensi dan kemungkinan kedua akan mengalami perubahan atau inkonsistensi. Namun secara persentase, kemungkinan yang cenderung muncul adalah kemungkinan yang kedua, yang bisa juga disebut dengan istilah context collapse. Context collapse sendiri dapat terjadi dalam dua arah, yaitu collusion context dan collision context. Kedua kemungkinan yang disebutkan ini dipengaruhi oleh horizon dari masing-masing pihak yang menyatakan pandangannya, baik terkait ayat al-Qur’an yang sedang ditafsiri atau terhadap suatu fenomena yang dibedah berdasarkan ayat al-Qur’an. Dengan kata lain, tafsir dalam konteks digital textuality memiliki karakteristik yang lebih beragam dan cakupan yang lebih luas daripada tafsir yang ada pada printing text. Dalam digital textuality, praktek menafsirkan tidak selalu menjadi sesuatu yang sakral-religius, bahkan bisa beralih menjadi hal yang apologetik-politis. Penelitian ini juga membuktikan bahwa ayat yang tidak diketahui asba>b al-nuzu>lnya secara pasti, akan lebih mencenderung mengalami liberasi penafsiran di digital textuality.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Sunarwoto, Ph.D
Uncontrolled Keywords: tafsir, hermeneutika, tekstualitas, kontekstualitas, context collapse.
Subjects: al Qur'an > Hermeneutika Al Qur'an
Divisions: Pascasarjana > Thesis > Interdisciplinary Islamic Studies
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 04 Apr 2019 14:10
Last Modified: 04 Apr 2019 14:10
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34344

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum