DEONTOLOGI IMMANUEL KANT DALAM EUTHANASIA

RAFESIDO A.G, NIM. 13510030 (2018) DEONTOLOGI IMMANUEL KANT DALAM EUTHANASIA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (DEONTOLOGI IMMANUEL KANT DALAM EUTHANASIA)
13510030_BAB-I_IVatau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (DEONTOLOGI IMMANUEL KANT DALAM EUTHANASIA)
13510030_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB_TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

Pemilihan deontologi Immanuel Kant sebagai pembacaan terhadap Euthanasia selain untuk melihat posisi deontologi terhadap euthanasia adalah untuk mencari dasar prinsip dalam euthanasia yang disarikan dari etika deontologi. Deontologi yang mendasarkan penilaian moralnya terhadap perbuatan subjek dan kedalaman rasionalitas pelaku sering dikritik mengesampingkan insting empati individu, sedangkan dalam euthanasia, empati adalah argumentasi terkuat legalitas euthanasia. Dengan mengkaji deontologi akan dapat dilihat sejauh mana rasionalitas etis dapat menyuluhi penilaian etis tanpa meninggalkan sisi empati sehingga terarah pada kesimpulan yang objektif terhadap moralitas manusia. Penelitian ini menggunakan teori deontologi Immanuel Kant sebagai alat utama metode penelitian dalam pembacaan kasus etika biomedis, khususnya kasus euthanasia. Mencari hubungan terjauh deontologi sebagai bagian dalam pengambilan keputusan euthanasia. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode interpretasi, deskripsi dan analisis. Adapaun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan filosofis, yaitu mencari struktur etis dari deontologi Immanuel Kant dalam prinsip etika biomedis yang digunakan untuk melegalisasi euthanasia. Hasil penelitian menemukan deontologi Immanuel Kant melihat moralitas sebagai kewajiban yang mendasarkan pada penghormatan pada hukum kehendak baik dengan mengutamakan universalitas tindakan yang humanis. Kedua, euthanasia merupakan sebuah tindakan medis terakhir berupa membunuh pasien atau bunuh diri berbantuan terhadap pasien melalui pertimbangan yang ketat dengan tujuan kematian pasien yang layak. Maxim euthanasia yang mengharuskan membunuh atau minimal adalah bunuh diri sudah tidak dapat dipertahankan sebagai sebuah tindakan yang bermoral. Bagi deontologi Kant, membunuh dan bunuh diri tidak xii xii memenuhi universalitas tindakan. Otonomi pasien, kebebasan dalam mengambil sikap, serta menghormati sebuah kehidupan yang berkualitas adalah argumen tambahan dalam tindakan euthanasia yang didasarkan pada prinsip deontologi. Sehingga pada tahapan selanjutnya deontologi Kant lebih diposisikan sebagai pembatas dalam melakukan tindakan euthanasia ini, dalam artian menahan legalisasi euthanasia pada batas terjauh pertimbangan moral.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Novian Widiadharma S.Fil.,
Uncontrolled Keywords: Euthanasia, etika biomedis, deontologi, maxim, moral
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah dan Filsafat Islam (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 08 Apr 2019 15:06
Last Modified: 08 Apr 2019 15:06
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34435

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum