TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERKAWINAN JILU STUDI DI DESA NGUDIKAN KECAMATAN WILANGAN KABUPATEN NGANJUK

M. YUSUF EFENDI, NIM. 14350006 (2019) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERKAWINAN JILU STUDI DI DESA NGUDIKAN KECAMATAN WILANGAN KABUPATEN NGANJUK. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERKAWINAN JILU STUDI DI DESA NGUDIKAN KECAMATAN WILANGAN KABUPATEN NGANJUK) 14350006_BAB I_BAB_TERAKHIR_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (11MB) | Preview
	Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERKAWINAN JILU STUDI DI DESA NGUDIKAN KECAMATAN WILANGAN KABUPATEN NGANJUK) 14350006_BAB-II_S.D_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (7MB)

Abstract

Perkawinan merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan bagi umat Islam yang mengandung nilai-nilai ibadah vertikal (kepada Allah SWT) dan horizontal (dengan sesama manusia). Umat Islam yang hidup di dalam tatanan masyarakat tidak hanya tunduk pada aturan-aturan normative tetapi juga aturan-aturan adat istiadat yang sudah melekat pada suatu masyarakat tertentu, yang kadang aturan-aturan tersebut tidak jarang saling bertentangan dengan hukum Islam. Seperti halnya adat istiadat di Desa Ngudikan Kecamatan Wilangan Kabupaten Nganjuk terdapat sebuah aturan mengenai perkawinan, yaitu larangan perkawinan jilu yang merupakan larangan perkawinan seseorang yang memiliki urutan kelahiran pertama menikah dengan seseorang yang memilki urutan kelahiran ketiga. Perkawinan jilu di masyarakat Desa Ngudikan merupakan suatu hal yang tabu untuk dilakukan, karena dipercayai perkawinan ini dapat mendatangkan suatu musibah bagi para pihak perkawinan jilu. Musibah yang dipercayai oleh kebanyakan masyarakat inilah yang membuat larangan perkawinan jilu masih dipatuhinya sampai sekarang di Desa Ngudikan. Perkawinan Islam tidak mengatur perkawinan yang berkaitan dengan urutan kelahiran dari seseorang selain itu juga fenomemna larangan perkawinan ini mempersempit pelaksanaan perkawinan bagi kalangan muda umat Islam. Dengan demikian penyusun merasa tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai perkawinan jilu berdasarkan tinjauan hukum Islam Penelitian ini termasuk dalam ketegori field research yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara terjun langsung ke masyarakat umum untuk mencari dan memperoleh data secara akurat dan obyektif. Pengumpulan data yang penyusun lakukan dengan cara wawancara dari para tokoh masyarakat dan juga pelaku perkawinan jilu yang ada di Desa Ngudikan Kecamatan Wilangan Kabupaten Nganjuk. Penyusun menggunakan pendekatan normatif hukum Islam yaitu menganalisa data dengan cara menilai realita masyarakat di Desa Ngudikan bahwa perkawinan jilu telah sesuai atau tidak dalam hukum Islam. Analisi data penelitian ini menggunaka metode induktif untuk menggambarkan dari fenomena perkawinan jilu yang kemudian ditarik kesimpulan dengan menggunakan pendekatan normatif hukum Islam. Berdasarkan penelitian yang penyusun lakukan berkaitan dengan fenomena larangan perkawinan jilu ini menemukan bahwa fenomena larangan perkawinan jilu ini dilatar belakangi oleh beberapa faktor yaitu; a. faktor adat istiadat, yang merupakan warisan dari nenek moyang, b. faktor kepercayaan, masyarakat Desa Ngudikan masih mempercayai hal mistis dari aturan adat Jawa, c. faktor pemahaman, masyarakat kurang memahami lebih mendalam tentang hukum Islam, adanya pencampuran pemahaman antara hukum adat dan hukum Islam.. Hukum Islam memandang fenomena larangan perkawinan jilu ini merupakan sesuatu yang bertentangan dengan tujuan perkawinan Islam dan prinsip mempermudah perkawinan dalam Islam. Fenomena larangan perkawinan jilu ini merupakan ‘urf fasid, yang bertentangan dengan hukum Islam dan tidak dapat dijalankan lagi.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item