BERITA BOHONG DALAM AL-QUR’AN (Studi Atas Penafsiran M. Quraish Shihab Terhadap QS. An-Nur [24]: 11-18 dalam Tafsir Al-Mishbah)

ULFAH KHOLILIANA NEFIYANTI, NIM. 14530049 (2019) BERITA BOHONG DALAM AL-QUR’AN (Studi Atas Penafsiran M. Quraish Shihab Terhadap QS. An-Nur [24]: 11-18 dalam Tafsir Al-Mishbah). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (BERITA BOHONG DALAM AL-QUR’AN (Studi Atas Penafsiran M. Quraish Shihab Terhadap QS. An-Nur [24]: 11-18 dalam Tafsir Al-Mishbah))
14530049_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (9MB) | Preview
[img] Text (BERITA BOHONG DALAM AL-QUR’AN (Studi Atas Penafsiran M. Quraish Shihab Terhadap QS. An-Nur [24]: 11-18 dalam Tafsir Al-Mishbah))
14530049_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (17MB)

Abstract

Dalam era informasi saat ini, teknologi komunikasi berkembang dengan sangat cepat. Setiap orang bebas beropini dan mengakses segala macam bentuk berita melalui internet. Hal ini ternyata berdampak terhadap semakin banyaknya berita bohong yang muncul baik di media cetak maupun elektronik. Dilatarbelakangi maraknya penyebaran berita bohong, baik dalam ranah publik maupun akademik. Maka melalui tulisan ini penulis mencoba memaparkan berita bohong dalam al-Qur’an seperti yang tercantum dalam QS. an-Nur: 11-18. Dalam penelitian ini penulis menggunakan salah satu tafsir kontemporer karya M. Quraish Shihab yaitu Tafsir al-Mishbah karena pendekatannya yang luas dan luwes dalam menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an dengan setting ke-Indonesiaan agar nantinya dapat dipahami sesuai dengan konteks yang dinamis. Ada dua rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu: Pertama, bagaimana penafsiran M. Quraish Shihab tentang berita bohong dalam Tafsir al-Mishbah?. Kedua, Apa relevansi penafsiran M. Quraish Shihab tentang berita bohong dalam konteks kekinian? Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) yaitu menjadikan bahan pustaka sebagai sumber data utama, dengan pendekatan historis-sosiologis. Sedangkan pengolahan data penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitik, yaitu metode pembahasan dengan cara memaparkan permasalahan dengan analisa serta memberikan penjelasan secara mendalam terkait sebuah data. Hasil penelitian dalam Tafsir al-Mishbah, M. Quraish Shihab menjelaskan bahwa: berita bohong sengaja disebarluaskan dengan tujuan tertentu oleh suatu kelompok masyarakat dengan jaringan yang kuat yang hidup di tengah kita. Penerima berita menyebarkan secara aktif dengan mengatakannya langsung, sebagian yang lain secara pasif menanyakan isu tersebut tanpa mencari kebenarannya, padahal mereka tidak mengetahui duduk persoalannya, bahkan menganggapnya bukan suatu dosa yang besar. Semua yang terlibat dalam penyebaran berita bohong akan mendapatkan balasan sesuai dengan kadar perbuatannya, baik di dunia maupun di akhirat. Oleh karena itu, Islam mengajarkan berbaik sangka, jangan mudah menyebarkan, dan teliti kebenaran berita. Namun, dibalik peristiwa tersebut terdapat hikmah yang besar bagi korban dan keluarganya serta bagi umat Islam dan umat manusia secara keseluruhan. Kaitannya dengan kehidupan sekarang, penafsiran berita bohong (hoax) dalam Tafsir al-Mishbah memiliki enam relevansi. Pertama, terdapat dua kelompok besar atau situs penyebar berita hoax, yaitu seseorang dengan situs milik akun pribadinya yang terafiliasi dengan kelompok yang lebih besar dan suatu kelompok yang sengaja membuat dan menyebarkan berita untuk mendapatkan keuntungan mereka. Kedua, berdasarkan tujuan pembuatannya, berita hoax terbagi menjadi beberapa bentuk, salah satunya berita hoax tentang politik. Ketiga, tanggapan masyarakat terhadap berita beragam, sebagian membagikan ulang di media online, sebagian memilih untuk diam namun juga tidak membenarkan, dan sebagian yang lain memeriksanya kembali. Keempat, menyebarkan berita bohong akan mendapatkan hukuman berdasarkan kadar perbuatannya, baik di dunia melalui peraturan yang telah disepakati maupun di akhirat berupa azab yang besar. Kelima, terdapat hikmah dibalik berita bohong bagi individu yang menjadi objek hoax maupun masyarakat secara umum. Keenam, masyarakat dianjurkan untuk tidak mudah percaya dengan berita-berita tanpa sumber yang jelas serta dituntut untuk selektif dan kritis mencari kebenaran berita atau dalam al-Qur’an disebut dengan tabayyun.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Afdawaiza, M.Ag.,
Uncontrolled Keywords: M. Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah, berita bohong
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 22 Apr 2019 14:13
Last Modified: 22 Apr 2019 14:13
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34728

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum