EPISTEMOLOGY PENAFSIRAN ARY GINANJAR DALAM KONSEP EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT BERDASARKAN AL-IHSAN RUKUN IMAN, DAN RUKUN ISLAM

ASRI MENTARI, NIM. 14530071 (2019) EPISTEMOLOGY PENAFSIRAN ARY GINANJAR DALAM KONSEP EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT BERDASARKAN AL-IHSAN RUKUN IMAN, DAN RUKUN ISLAM. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (EPISTEMOLOGY PENAFSIRAN ARY GINANJAR DALAM KONSEP EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT BERDASARKAN AL-IHSAN RUKUN IMAN, DAN RUKUN ISLAM)
14630071 BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview
[img] Text (EPISTEMOLOGY PENAFSIRAN ARY GINANJAR DALAM KONSEP EMOTIONAL SPIRITUAL QUOTIENT BERDASARKAN AL-IHSAN RUKUN IMAN, DAN RUKUN ISLAM)
14630071 BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (12MB)

Abstract

Al-Qur’an dibaca dan dipahami dengan cara dan pendekatan yang berbeda sesuai perkembangan dan kebutuhan zaman. Perkembangan ilmu Al-Qur’an dan tafsir memperkenalkan kajian hermeneutika Al-Qur’an yang mampu menampung lebih banyak aspirasi umat Islam dalam pembacaannya terhadap Al-Qur’an melalui berbagai pendekatan bidang keilmuan yang dikuasai. Hasan hanafi merumuskan langkah metodologis penafsiran Al-Qur’an dengan mengedepankan hasil (produk) tafsir yang dihasilkan serta aplikasi praktis yang dapat menjadi problem solving dalam masalah yang dihadapi masyarakat. Melalui teori hermeneutik Hasan Hanafi penelitian ini membahas problem akademik kajian tafsir kontemporer dalam konsep ESQ165 yang ditulis oleh Ary Ginanjar dengan menggali problem epistemologisnya yakni metode dan sumber penafsirannya. Ary Ginanjar sebagai tokoh masyarakat membawa kepentingan merumuskan konsep ESQ165 untuk memaknai Al-Qur’an dalam tema besar ESQ dan sistematika trilogi Islam, menggunakan pendekatan psikologi dan aktualisasinya dalam realitas masayarakat saat ini. Aktifitas penafsiran Ary Ginanjar terhadap ayat-ayat yang disusun secara tematik melalui beberapa tahap yaitu komitmen sosial, orientasi kepentingan, sinopsis ayat, penerjemahan bahasa, pembangunan struktur, analisis menghasilkan fungsi praktis. Problem epistimologis mempertanyakan sumber penafsiran, dan dalam penulisan konsep ESQ165 dalam bukunya ditemukan beberapa sumber rujukan yaitu, Al-Qur’an terjemah karya HB Jassin, beberapa karya M Quraish Shihab, fikih ibnu Hajar al-Asqalani, tasawuf Al-Ghazali, data sejarah dari Michael Hart dan Muhammad Hasan Haikal, serta sains dan psikologi merujuk pada karya Daniel Goleman, Danah Zohar-Ian Marshall, Stephen Covey, Robert K Cooper, John C Maxell. Jenis penelitian ini bersifat kualitatif menggunakan data pustaka yang terdiri dari sumber primer dan sekunder. Data tentang konsep ESQ165 didapat dari buku pertama Ary Ginanjar berjudul Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual Berdasrkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam, dan ESQ Power sebuah Inner Journey melalui al-Ihsan. Kemudian peneliti membandingkan pemahaman trilogi iman, Islam dan ihsan dalam kajian klasik melalui kitab akidah, fikih dan tasawuf untuk menemukan original-meaning dan membandingkan kebaharuan dari konsep ESQ165 dengan iman, Islam dan ihsannya. Islam sebagai agama yang selaras dengan fitrah manusia, mengatur hubungan manusia dengan tuhan, manusia dengan sesamanya, dan manusia dengan lingkungan. Dalam trilogi Islam yaitu enam rukun iman, lima rukun Islam dan ihsan mencakup dimensi ruh dan jasad, atau secara lebih spesifik masuk ke dalam tiga aspek yaitu emosional, intelektual dan spiritual. Sains mutakhir memperjelas fungsi dan peran tiga aspek kecerdasan otak manusia yaitu, intelectual quotient, emotional quotient, dan spiritual quotient. intelectual quotient (IQ) ditemukan oleh Alfred Binet, emotional quotient (EQ) oleh Daniel Goleman, dan terakhir spiritual quotient (SQ) dikembangkan oleh Zohar dan Marshall sebagai pusat kecerdasan yang alami. Ary Ginanjar, seorang founder ESQ Leadership Center membuat konsep ESQ165 dengan mengintegrasikan trilogi islam, sains dan psikologi sebagai strategi pengembangan sumber daya manusia secara berimbang. Konsep ESQ165 didasari pada ajaran pokok Islam dengan legitimasi Al-Qur’an namun konsep ESQ 165 menjadi acuan pembekalan kecerdasan emosi dan spiritual secara umum tanpa disekat oleh status agama dan sekte.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. H. Abdul Mustaqim, S.Ag,. M.Ag
Uncontrolled Keywords: EQ, SQ, Iman, Islam, Ihsan
Subjects: Ilmu Alqur’an dan Tafsir
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Alqur’an dan Tafsir (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 22 Apr 2019 14:58
Last Modified: 22 Apr 2019 14:58
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34731

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum