IDENTITAS SOSIAL KOMUNITAS LOVE MASJID DI YOGYAKARTA

SYAMSIR ALAMSYAH, NIM. 13540002 (2019) IDENTITAS SOSIAL KOMUNITAS LOVE MASJID DI YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (IDENTITAS SOSIAL KOMUNITAS LOVE MASJID DI YOGYAKARTA)
13540002_PRA BAB_ BAB I_BAB V_DAFTAR PUSTAKA_ LAMPIRAN DAN CV.pdf - Published Version

Download (10MB) | Preview
[img] Text (IDENTITAS SOSIAL KOMUNITAS LOVE MASJID DI YOGYAKARTA)
13540002_BAB II_ BAB III_ DAN BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Komunitas Love Masjid merupakan komunitas yang bergerak di bidang keagamaan di Yogyakarta. Komunitas Love Masjid menjunjung cita-cita untuk merawat dan memelihara masjid sebagai pusat peradaban. Oleh sebab itu, komunitas Love Masjid mengajak masyarakat untuk berkontribusi di dalamnya. Love Masjid terdiri dari anggota yang sangat heterogen atau banyak keberagaman identitas yang melebur dalam komunitas ini. Perbedaan tersebut tidak membawa efek negatif, justru mampu membangun solidaritas sosial. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti merumuskan dua fokus kajian: Bagaimana gambaran identitas sosial komunitas Love Masjid di Yogyakarta? Bagaimana identitas sosial mempengaruhi solidaritas sosial komunitas Love Masjid di Yogyakarta? Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode kualitatif deskriptif analisis merupakan model penelitian yang menekankan pada wawancara mendalam, penalaran, pencarian serta didukung dengan data-data dan literaturliteratur terkait. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori identitas sosial dan solidaritas sosial. Teori identitas sosial Vaughan dan Hogg merupakan suatu anggota akan medefinisikan bagian dari kelompok. Sedangkan solidaritas sosial adalah salah satu gagasan utama Emile Durkheim yang digunakan untuk melihat hubungan antar individu dan kelompok dan mendasari keterikatan bersama dalam kehidupan dengan didukung nilai-nilai moral serta kepercayaan dalam masyarakat. Emile Durkheim membagi solidaritas sosial ke dalam dua bentuk; solidaritas mekanik dan solidaritas organik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa identitas sosial komunitas Love Masjid bisa dilihat dari dua sisi, pertama dilihat dari fisik dan kedua non-fisik. Identitas secara fisik terdiri dari busana-busana yang digunakan oleh anggotanya sangat beragam, karena tidak memiliki aturan baku terkait hal tersebut, akan tetapi diserahkan kepada anggotanya untuk mengikuti aliran tertentu dalam Islam. Selain itu, dapat dilihat dari program atau kegiatan utama dari komunitas Love Masjid, berupa bersih-bersih masjid di seluruh wilayah yang ada di Yogyakarta. Sedangkan dilihat dari non-fisiknya terlihat dari cita-cita atau visi untuk ‘mengembalikan masjid sebagai pusat peradaban’ dengan misi ‘memakmurkan masjid’. Di samping itu juga, komunitas Love Masjid yang tergolong ke dalam solidaritas organik. Adapun unsur yang membentuk solidaritas tersebut adalah; industrial perkotaan, heterogenitas anggota, pembagian program kerja, spesialisasi dan keahlian, saling ketergantunga, dan menggunakan hukum restitutif.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Masroer, S.Ag., M.Si
Uncontrolled Keywords: Komunitas Love Masjid, Identitas Sosial, Solidaritas Sosial
Subjects: Sosiologi Agama
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 30 Apr 2019 09:12
Last Modified: 30 Apr 2019 09:12
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34877

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum