PRINSIP-PRINSIP PAKAIAN DALAM KITAB RIYAD AL-SALIHIN

DENI SETIAWAN, NIM: 15551001 (2019) PRINSIP-PRINSIP PAKAIAN DALAM KITAB RIYAD AL-SALIHIN. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PRINSIP-PRINSIP PAKAIAN DALAM KITAB RIYAD AL-SALIHIN)
15551001_BAB I_BAB_TERAKHIR_DAFTAR_PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (PRINSIP-PRINSIP PAKAIAN DALAM KITAB RIYAD AL-SALIHIN)
15551001_BAB II-SD-SEBELUM_TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (9MB)

Abstract

Konsekwensi Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah munculnya budaya modern yang lebih kompleks. Pakaian pada dasarnya merupakan produk budaya yang lahir dari kebutuhan sosial dan biologis manusia untuk menutup tubuhnya. Namun pada penerapannya, ia tidak lepas dari banyak nilai, termasuk nilai keagamaan. Ditinjau dari sudut pandang syariat, pada dasarnya pakaian bukanlah merupakan permasalahan yang us}ul. Akan tetapi kesalahan dalam memahaminya dapat menyebabkan ketidak-harmonisan dalam ruang hidup bermasyarakat. Kehadiran Islam tidak membawa sebuah model pakaian yang baru bagi umat manusia; ia hanya mengatur prinsip-prinsip yang harus ada di dalam pakaian agar ia tidak bertentangan dengan tujuan yang dinginkan syariat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hadits-hadits tentang pakaian yang ada di dalam kitab Riya>d} al-S{a>lihi>n serta pemahaman terhadapnya. Untuk memahami hadits-hadits tersebut, penulis menggunakan metode hermeneutika Nurun Najwah dengan langkah: meneliti aspek bahasa, meneliti konteks historis, melakukan kajian tematis, menyarikan ide dasar dan menganalisis dengan teori sosial dan sains terkait sebagai pisau analisis penelitian ini. Setelah mengkaji dengan menggunakan hermeneutika Nurun Najwah untuk memahami hadits-hadits tersebut, penulis merumuskan beberapa ide dasar yang menjadi prinsip dalam berpakaian. Ide dasar dari hadits tentang pakaian menutup aurat ialah menghalangi terlihatnya bagian-bagian tubuh yang tidak seharusnya diperlihatkan agar terselamatkan dari fitnah dan bahaya yang dapat terjadi akibat terbukanya aurat. Sementara ide dasar dari hadits tentang pakaian isbal ialah menghindari pakaian-pakaian yang dapat mengundang kesombongan. Ide dasar dari hadits tentang gamis adalah anjuran mengenakan pakaian yang memiliki sifat lebih menutup aurat dan lebih mudah dipakai serta memudahkan pekerjaan saat memakainya, serta larangan memakai pakaian yang berbeda dengan yang dikenakan orang sekitar. Sedangkan, ide dasar dari hadits tentang pakaian yang dicelup dengan ‘us}fu>r dan za’fara>n adalah larangan mengenakan pakaian yang menyerupai pakaian yang khas dipakai lawan jenis dan pakaian yang biasa dikenakan oleh orang kafir serta orang fasiq.

Item Type: Thesis (Masters)
Additional Information: Dadi Nurhaedi, S.Ag. M.Si.,
Uncontrolled Keywords: PAKAIAN, RIYAD AL-SALIHIN
Subjects: Ilmu Hadits
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Ilmu Hadis (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 17 May 2019 10:31
Last Modified: 27 Aug 2019 11:06
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35030

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum