PUSAT KEBUGARAN KHUSUS PEREMPUAN: MORALITAS DI RUANG PRIVAT/ PUBLIK

Anisah Dewi, NIM.: 23200011032 (2025) PUSAT KEBUGARAN KHUSUS PEREMPUAN: MORALITAS DI RUANG PRIVAT/ PUBLIK. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PUSAT KEBUGARAN KHUSUS PEREMPUAN: MORALITAS DI RUANG PRIVAT/ PUBLIK) 23200011032_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version Download (8MB) | Preview
	Text (PUSAT KEBUGARAN KHUSUS PEREMPUAN: MORALITAS DI RUANG PRIVAT/ PUBLIK) 23200011032_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (15MB) | Request a copy

Abstract

Tesis ini mengkaji pengalaman perempuan di ruang privat/ publik, pusat kebugaran khusus perempuan, yaitu WZone Gym Studio. WZone Gym Studio merupakan pusat kebugaran khusus perempuan di Yogyakarta yang dalam satu setengah tahun terakhir telah membuka empat studio di empat lokasi berbeda dan diminati banyak kalangan perempuan di Yogyakarta. Penelitian ini berkontribusi pada diskusi mengenai aspek moralitas Islam di ruang privat/ publik dalam diskursus Islam, gender dan gaya hidup Muslim perkotaan di Indonesia. Penelitian ini merupakan studi kualitatif yang pengumpulan datanya peneliti lakukan melalui observasi partisipatif sebagai konsumen dalam pusat kebugaran dan wawancara dengan enam perempuan Muslim berjilbab berusia di antara rentang 20-70 tahun. Tesis ini menunjukkan bahwa perempuan Muslim menegosiasikan aturan berpakaian mereka di pusat kebugaran khusus perempuan. Pusat kebugaran khusus perempuan mengetengahkan wacana ruang privat/ publik. Ruang privat dalam konteks studi ini merupakan ruang yang memisahkan perempuan dari ruang publik laki-laki. Di sisi lain juga menjadi ruang publik di mana individu bertemu dengan komunitasnya. Moralitas publik di masyarakat di mana perempuan mampu mengklaim ruang-ruang mereka, antara publik dan privat cenderung bisa menjadi kabur. Studi kasus dalam penelitian ini menunjukkan perempuan Muslim yang datang ke WZone mampu menegosiasikan pakaian mereka yang lebih ketat dan mereka tidak merasa malu karena mereka berada di lingkungan gender yang sama. Sesuatu yang tidak akan mereka kenakan di ruang publik di mana laki-laki ada, membuat pusat kebugaran khusus perempuan menjadi cair antara ruang publik sekaligus privat. Ruang publik bisa sekaligus menjadi ruang privat ketika individu di dalamnya terdiri dari satu gender dan satu kegiatan yang sama. Orientasi keagamaan dan berpakaian yang berbeda-beda tetap menjadi pertimbangan ketika mereka merasa pusat kebugaran sebagai ruang publik. Gagasan istri salehah yang menjaga kesopanan dan kehormatan keluarga juga dimanifestasikan ketika partisipan meminta izin suami saat pertamakali bergabung di pusat kebugaran.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item