DAMPAK PROGRAM PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DENGAN TOLERANSI KEBERAGAMAAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DI KOTA YOGYAKARTA

Dewi Ratna Sar, i NIM. 15410004 (2019) DAMPAK PROGRAM PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DENGAN TOLERANSI KEBERAGAMAAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DI KOTA YOGYAKARTA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (DAMPAK PROGRAM PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DENGAN TOLERANSI KEBERAGAMAAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DI KOTA YOGYAKARTA)
15410004_ PRA BAB_BAB I_BAB IV DAN DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (8MB) | Preview
[img] Text (DAMPAK PROGRAM PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DENGAN TOLERANSI KEBERAGAMAAN GURU PENDIDIKAN AGAMA DI KOTA YOGYAKARTA)
15410004_ BAB II DAB BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

DEWI RATNA SARI. Dampak Program Pendidikan Multikultural dengan Toleransi Keberagamaan Guru Pendidikan Agama di Kota Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga, 2019. Pemerintah daerah Yogyakarta menobatkan daerahnya sebagai the city of tolerance, seperti kita lihat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2004-2005 (RPJPD 2004-2005). Penobatan ini merefleksikan anggapan umum yang berkembang di kalangan pemerintah yang cenderung memotret Yogyakarta sebagai kota dengan derajat toleransi yang tinggi, dalam relasi intra dan interreligi. Gelar Jogja City of Tolerance ini dipertanyakan oleh banyak pihak karena pada kenyataannya menurut riset Setara Institute Kota Yogyakarta belum pernah menyandang gelar sebagai Kota dengan Indeks Kota Toleran tertinggi. Terkait sikap toleransi tersebut, Guru Pendidikan Agama memiliki peranan yang krusial dalam menyadarkan peserta didik karenanya Program Pendidikan Multikultural untuk Guru Pendidikan Agama di Kota Yogyakarta menjadi penting untuk diteliti. Penelitian ini menganalisis Program Pendidikan Multikultural yang diadakan oleh Lembaga Studi Islam dan Politik (LSIP), Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) dan Tamansiswa kepada guru-guru lintas agama di Kota Yogyakarta. Subjek penelitian ini adalah penyelenggara dan peserta Program Pendidikan Multikultural. Untuk peserta program, peneliti mengambil sampel lima guru Pendidikan Agama yang mewakili tiga elemen, yaitu: guru, pembuat kebijakan dan pengawas. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Latar belakang LSIP mengadakan Program Pendidikan Multikultural adalah LSIP melihat Pendidikan Agama lebih bercorak eksklusif yang disajikan melalui pendidikan agama (teaching religion) dibanding mengajarkan tentang agama (teaching about religion). Padahal semestinya wawasan multikultural menjadi pijakan atas segala realitas di masyarakat yang sarat akan keragaman. 2) Program Pendidikan Multikultural diikuti oleh guru-guru lintas agama di Kota Yogyakarta. Terdiri dari beberapa kegiatan yang sistematis yaitu: identifikasi sekolah-sekolah, persamaan persepsi tiga lembaga, pelaksanaan Rumah Pengetahuan Guru, monitoring pembelajaran di sekolah, mini trip, camping Guru Multikultural, konferensi Pendidikan Multikultural, dan kegiatan kepenulisan. 3) Program Pendidikan Multikultural mendapat respon postitif dari peserta, dan semua peserta yang diteliti melakukan tindaklanjut sesuai dengan wewenangnya masing-masing. Adapun terkait toleransi keberagamaan, tiga Guru Pendidikan Agama mengatakan bahwa keragaman adalah sesuatu yang saling memperkaya, sedangkan dua Guru Pendidikan Agama lainnya menekankan bahwa toleransi berada pada ranah hablum minannas

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Dr. Muqowim, M.Pd.,
Uncontrolled Keywords: analisis program, toleransi keberagamaan, multikultural
Subjects: Pendidikan Agama Islam
Divisions: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > Pendidikan Agama Islam (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 25 Jul 2019 10:13
Last Modified: 25 Feb 2020 13:54
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35625

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum