SEJARAH LEMBAGA ‘AMIL ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH NAHDLATUL ULAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (LAZISNU DIY) TAHUN 2006−2016 M

MUBTADIATUL KHUSNA, NIM. 14120033 (2018) SEJARAH LEMBAGA ‘AMIL ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH NAHDLATUL ULAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (LAZISNU DIY) TAHUN 2006−2016 M. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (SEJARAH LEMBAGA ‘AMIL ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH NAHDLATUL ULAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (LAZISNU DIY) TAHUN 2006−2016 M)
14120033_BAB-I_V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[img] Text (SEJARAH LEMBAGA ‘AMIL ZAKAT, INFAQ, DAN SHADAQAH NAHDLATUL ULAMA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (LAZISNU DIY) TAHUN 2006−2016 M)
14120033_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (895kB)

Abstract

LAZISNU adalah lembaga nirlaba milik perkumpulan Nahdlatul Ulama (NU) yang senantiasa berkhidmat untuk membantu kesejahteraan umat serta mengangkat harkat sosial melalui pendayagunaan dana Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) dan dana-dana Corporate Social Responsibility (CSR). LAZISNU DIY didirikan pada tahun 2006. LAZISNU DIY pada periode pertama diketuai oleh Bapak Bambang Supriamo, S.Sos. pada tahun 20062011. Kemudian pada periode kedua diketuai oleh Bapak Drs. H. Syahroini Jamil pada tahun 20112016. Alasan peneliti menulis sejarah LAZISNU DIY yaitu lembaga ini menjadi lembaga terbaik tingkat provinsi se-Indonesia pada tahun 2009 karena telah berhasil merealisasikan beberapa program seperti publikasi, membentuk LAZISNU cabang tingkat kabupaten/kota, melaporkan dana secara transparan, menginisisasi program koin NU, dan membuat program unggulan yaitu program NU preneur dalam membantu perekonomian masyarakat DIY khususnya masyarakat NU DIY. Rumusan masalah yang dibahas dalam skripsi ini adalah latar belakang didirikannya LAZISNU DIY, dinamika lembaga ini selama dua periode, dan pengaruhnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan sosiologis untuk melihat perubahan sosial seperti perubahan mindset masyarakat bahwa berzakat bukan hanya dilakukan setahun sekali yaitu pada bulan Ramadhan. Pendekatan ekonomi juga digunakan untuk melihat usaha lembaga ini mengelola dana ZIS. Konsep yang digunakan yaitu konsep pembangunan yang membantu peneliti melihat pembangunan ekonomi oleh LAZISNU DIY sehingga dapat memberikan pengaruh baik dalam bidang ekonomi, sosial, dan keeagamaan. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan teori model tingkat perkembangan menurut Neil J. Smelser untuk melihat dinamika LAZISNU selama dua periode. Metode yang digunakan adalah metode sejarah yang terdiri dari heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. LAZISNU DIY lahir sebagai respon dari keadaan masyarakat di DIY baik dari segi ekonomi, sosial, maupun keagamaan. LAZISNU DIY selama dua periode telah menunjukkan perkembangannya dalam beberapa aspek seperti struktur kepengurusan, cara pengumpulan dan pendistribusian dana ZIS, dan cara publikasi. Struktur kepengurusan LAZISNU DIY semakin lengkap yaitu adanya divisi-divisi lanjutan dari periode pertama maupun divisi baru yang muncul pada periode kedua. Teknik pengumpulan dana ZIS tidak hanya “menunggu” tetapi sudah menggunakan sistem fundrising (menjemput dana). Dana ZIS dikelola melalui program unggulan yaitu program yang memberikan kemanfaatan konsumtif dan produktif. Supaya dikenal oleh masyarakat, cara publikasi lembaga ini yaitu melalui media cetak seperti majalah, koran dan melalui sosial media. Dengan adanya usaha-usaha di atas, LAZISNU DIY memberikan beberapa pengaruh untuk masyarakat DIY khususnya masyarakat NU DIY dalam bidang ekonomi, sosial, dan keagamaan. Bidang ekonomi, LAZISNU DIY membantu para mustahik dengan memberikan manfaat konsumtif dan produktif. Kemanfaatan konsumtif diberikan melalui program NU skill, NU smart, dan NU care. Kemanfaatan produktif diberikan melalui program NU preneur yaitu dengan membuka lapangan pekerjaan dan pendampingan kerja. Dengan adanya LAZISNU DIY juga berdampak positif dalam bidang sosial yaitu adanya perubahan pola pikir dan perilaku muzaki memberikan dana ZIS, menjadi fasilitator dalam hal zakat, infak, dan sedekah, dan adanya interaksi antara ‘amil, muzaki, dan mustahik. Dalam bidang agama, LAZISNU DIY menjadi media dakwah tentang kewajiban berzakat, infak, dan sedekah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Siti Maimunah, S.Ag., M.Hum.
Uncontrolled Keywords: Sejarah, LAZISNU DIY, muzaki, mustahik.
Subjects: Sejarah Peradaban / Kebudayaan Islam
Divisions: Fakultas Adab dan Ilmu Budaya > Sejarah Kebudayaan Islam (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 28 Feb 2020 08:04
Last Modified: 28 Feb 2020 08:04
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35695

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum