ANALISIS LEMAK BAKSO TIKUS DALAM BAKSO SAPI DI SLEMAN MENGGUNAKAN SPEKTROSKOPI INFRAMERAH (FOURIER TRANSFORM INFRARED)

Nisrina Nabila Rosyidi, NIM. 15630028 (2019) ANALISIS LEMAK BAKSO TIKUS DALAM BAKSO SAPI DI SLEMAN MENGGUNAKAN SPEKTROSKOPI INFRAMERAH (FOURIER TRANSFORM INFRARED). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (ANALISIS LEMAK BAKSO TIKUS DALAM BAKSO SAPI DI SLEMAN MENGGUNAKAN SPEKTROSKOPI INFRAMERAH (FOURIER TRANSFORM INFRARED))
15630028_BAB-I_V_DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (2MB) | Preview
[img] Text (ANALISIS LEMAK BAKSO TIKUS DALAM BAKSO SAPI DI SLEMAN MENGGUNAKAN SPEKTROSKOPI INFRAMERAH (FOURIER TRANSFORM INFRARED))
15630028_BAB-II_sampai_BAB-IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang analisis lemak bakso tikus dalam bakso sapi di Sleman menggunakan spektroskopi inframerah (Fourier Transform Infrared). Tikus yang digunakan jenis tikus rumah (Rattus rattus). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik spektra lemak bakso kontrol dan bakso sampel yang dijual di Kabupaten Sleman menggunakan spektroskopi inframerah (FTIR). Selain itu, bertujuan untuk mengetahui pengelompokan lemak bakso menggunakan analisis komponen utama (Principal Componen Analysis/PCA) dan analisis klaster (Cluster Analysis). Pembuatan bakso kontrol dilakukan dengan tiga variasi konsentrasi daging tikus. Konsentrasi 0% disebut bakso sapi, 50% disebut bakso sapi-tikus, dan 100% disebut bakso tikus. Metode pengambilan lemak dilakukan dengan ekstraksi Soxhlet menggunakan pelarut n-heksana sebanyak 200 mL pada suhu  70C. Lemak yang dihasilkan selanjutnya dianalisis menggunakan spektroskopi FTIR. Teknik analisis data dilakukan dengan membandingkan spektra lemak bakso tikus dengan bakso sampel. Selanjutnya, seluruh lemak dikelompokkan dengan PCA dan analisis klaster menggunakan software Minitab pada bilangan gelombang 4000-400 cm-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing lemak bakso kontrol memiliki serapan khas. Spektra lemak bakso 3 dan bakso 5 memiliki jumlah serapan khas lemak bakso tikus paling banyak. Hal tersebut didukung dengan analisis klaster yang menunjukkan bahwa lemak bakso 3 dan bakso 5 lebih memiliki kemiripan terhadap lemak bakso tikus dibandingkan lemak bakso sapi. Akan tetapi, hasil pengelompokan menggunakan PCA tidak memberikan pemisahan yang baik antara lemak bakso tikus dengan lemak bakso sapi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Khamidinal, S.Si., M.Si.,
Uncontrolled Keywords: Tikus, Sapi, Spektroskopi FTIR, PCA, Analisis Klaster
Subjects: Kimia
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Kimia (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 02 Mar 2020 10:49
Last Modified: 02 Mar 2020 10:50
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35761

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum