EVALUASI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF UNTUK MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA N 1 SEWON BERDASARKAN INDEX FOR INCLUSION ASPEK PRACTICE (PRAKTIK)

Kartini Fauziah Hanum, NIM. 15670027 (2019) EVALUASI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF UNTUK MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA N 1 SEWON BERDASARKAN INDEX FOR INCLUSION ASPEK PRACTICE (PRAKTIK). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA.

Preview	Text (EVALUASI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF UNTUK MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA N 1 SEWON BERDASARKAN INDEX FOR INCLUSION ASPEK PRACTICE (PRAKTIK)) 15670027_BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (16MB) | Preview
	Text (EVALUASI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN INKLUSIF UNTUK MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA N 1 SEWON BERDASARKAN INDEX FOR INCLUSION ASPEK PRACTICE (PRAKTIK)) 15670027_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (4MB)

Abstract

Sekolah penyelenggara pendidikan inklusif saat ini sudah berkembang pesat. Namun hal ini tidak dibarengi dengan adanya evaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keterlaksanaan pendidikan inklusif untuk mata pelajaran kimia di SMA N 1 Sewon berdasarkan index for inclusion aspek practice (praktik) dan untuk mengetahui hambatan yang dihadapi dalam pembelajaran kimia di sekolah inklusi SMA N 1 Sewon. Penelitian ini merupakan penelitian evaluasi dengan metode kualitatif. Partisipan dalam penelitian ini yaitu guru kimia, Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum, guru pendamping khusus dan siswa difabel. Pegumpulan data yang dilakukan dengan menggunakan metode wawancara, observasi, dan studi dokumen. Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini ialah teknik triangulasi dan member check. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Keterlaksaan pendidikan iklusif untuk mata pelajaran kimia di SMA N 1 Sewon berdasarkan index for inclusion aspek practice (praktik) sudah cukup berhasil. Hal tersebut dapat diketahui dari 5 indikator pada bagian orchestrating learning (mengatur pembelajaran) semua aspek sudah sepenuhnya terlaksana dan 6 indikator kurang sepenuhnya terlaksana. Sedangkan pada mobilizing resources (mobilisasi sumber-sumber) dari dua indikator yang digunakan keduannya sudah sepenuhnya terlaksana. Selain itu, dapat diketahui hambatan untuk siswa difabel rungu wicara (tuli) yaitu kesulitan memahami materi kimia dan merasa terganggu jika keadaan kelas gaduh. Sedangkan hambatan yang dialami guru kimia dalam mengajar siswa difabel rungu wicara (tuli) yaitu guru merasa kesulitan dalam berkomunikasi karena siswa kurang aktif. Sedangkan dalam mengajar siswa difabel netra guru kesulitan dalam memanajemen waktu.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item