AL-QARD AL-HASAN PADA BMT AHMAD DAHLAN CAW AS PERSPEKTIF HlJKUM ISLAM

DWI INDAH INA YATI, NIM. 01380724 (2005) AL-QARD AL-HASAN PADA BMT AHMAD DAHLAN CAW AS PERSPEKTIF HlJKUM ISLAM. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (AL-QARD AL-HASAN PADA BMT AHMAD DAHLAN CAW AS PERSPEKTIF HlJKUM ISLAM)
01380724-BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (8MB) | Preview
[img] Text (AL-QARD AL-HASAN PADA BMT AHMAD DAHLAN CAW AS PERSPEKTIF HlJKUM ISLAM)
01380724-BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Abstract

Sejalan dengan keinginan masyarakat untuk kembali pada ajaran agama telah menumbuhkan kesadaran untuk menerapkan sedapat mungkin nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan. Salah satunya dalam bidang ekonomi. BMT sebagai salah satu lembaga keuangan yang berdasarkan syari'ah seharusnya benar-benar difungsikan sebagai lembaga yang menawarkan produk yang sesuai dengan ajaran agama, demikian pula BMT Ahmad Dahlan. Juga berusaha mencerahkan kehidupan umat. Suatu hal yang ironis bahwa lembaga perbankan di samping telah memberikan manfaat bagi perekonomian, ternyata lembaga perhankan juga 11w111hawa akses kurang baik tcrhadap pcrckonomian sualu bangsa, yaitu terjadinya ketimpangan ekonomi dalam kehidupan masyarakat. Dalam penelitian ini, kemudian dapat diketahui bahwa di dalam pelaksanaan kredit konsumsi terdapat dua macam jens kredit yang diberikan olch RMT kepada nasabah. Pertama~ kredit berupa pengadaan barang kebutuhan konsumsi yang akan habis dipakai untuk memenuhi kebutuhan tersebut baik dalam jangka waktu yang singkat maupun jangka waktu lama. Dalam penerapan pembiayaan tersebut BMT Ahmad Dahlan menggunakan akad Murahalwh karena si fatnya adalah pengadaan barang, Ked~a: kredit yang berupa pemberian jasa kepada nasahah seperti biaya pendidikan, biaya pengobatan, biaya mcncari pekerjaan dan lain-lain. BMT Ahmad Dahlan dalam penerapan pembiayaan mcnggunakan akad qardhu/ hasan jika pembiayaan diambil oleh nasabah kurang dari dua ratus ribu. Tetapi jika pembiayaan yang diambil lebih dari dua ratus ribu, maka pihak BMT Ahmad Dahlan akan mengambil keuntungan sesuai kesepakatan antara pihak BMT dengan nasabah. Yang menjadi landasan al-Qar<l al-Hasan adalah "Siapakah yang mau meminiamkan kepada Allah pinjaman yang buik Allah akan melipatgandakan hulasun piry·aman itu untuknya dan dia akan memperoleh pahala yang hanyak ", yang menjadi landasan da1il da1am ayat ini adalah seruan untuk meminjamkan kepada kaum yang sangat membutuhkan talangan dana untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, dengan tidak mengambil imbalan dari pinjaman tersebut. Pelaksanaan Al-Qard yang dilaksanakan oleh BMT Ahmad Dahlan tersebut dipandang belumlah sesuai dcngan norma dan nilai ajaran Islam yang akan melahirkan kecemburuan sosial bagi kaum ekonomi lemah, karena memungut keuntungan bagi nasabah yang tidak dapat memenuhi kebutuhan primemya. Seseorang yang belum mampu memenuhi kebutuhan primemya dikategorikan fakir atau miskin. Maka wajib diberi zakat atau sedekah, atau maksimal diberi pinjaman kebajikan (al-qard ul-hasan), yaitu pinjaman dengan kewajiban pengembalian pokoknya saja, tanpa imbalan apapun.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. A Yusuf Khoiruddin, SE. M.Si
Uncontrolled Keywords: Ekonomi sosial, keuangan syari'ah, hukum islam
Subjects: Muamalat
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Muamalah (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 18 Jul 2019 08:26
Last Modified: 18 Jul 2019 08:26
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35805

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum