KONSEP NEGARA ISLAM DALAM PANDANGAN TEUNGKU MUHAMMAD DAUD BEUREUEH (TINJAUAN FIQIH SIYASAH)

ARUM SETYAWATI, 01370720 (2006) KONSEP NEGARA ISLAM DALAM PANDANGAN TEUNGKU MUHAMMAD DAUD BEUREUEH (TINJAUAN FIQIH SIYASAH). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga.

[img]
Preview
Text (KONSEP NEGARA ISLAM DALAM PANDANGAN TEUNGKU MUHAMMAD DAUD BEUREUEH (TINJAUAN FIQIH SIYASAH))
01370720_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (4MB) | Preview
[img] Text (KONSEP NEGARA ISLAM DALAM PANDANGAN TEUNGKU MUHAMMAD DAUD BEUREUEH (TINJAUAN FIQIH SIYASAH))
01370720_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (6MB)

Abstract

Skripsi ini merupakan upaya ilmiah untuk memahami pemikiran Teungku Muhammad Daud Beureueh dalam kiprahnya mewujudkan negara yang sesuai dengan syari' at Islam. Di mana hal terse but merupakan cita-cita yang tinggi, sekaligus keinginan masyarakat Aceh pada umumnya yang diwujudkan dalam pengorbanan yang tidak sedikit. Dalam hal ini Daud Beureueh memberikan indikasi bahwa negara Islam merupakan bentuk negara yang sangat strategis dan dinamis, di mana asas dasarnya bertumpu pada Al-Qur'an dan Hadits. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa bentuk dan sturktur di dalamnya dicondongkan pada ajaran Islam yang dalam hal ini mengacu pada gambaran Nabi Muhammad, Khulafaur Rasidin, dan wakil-wakil Islam sesudahnya. Daud Beureueh berkeyakinan bahwa dengan sistem islami tersebut dapat membawa rakyat menuju pada kebahagiaan yang sesungguhnya. Daud Beureueh di dampingi oleh para ulama berjuang dalam mempertahankan negara Islam, hal tersebut di landasi oleh beberapa faktor: Pertama, Daud Beureueh mendambakan masa kekuasaan Sultan Iskandar Muda yang pada waktu itu seutuhnya bercorak pada ajaran Islam, diterapkan kembali di Aceh. Dimana asumsi pemerintahan pada zaman dahulu bertumpu pada dua cabang, yakni pemerintahan sipil dan militer. Keduanya didirikan dan dijalankan menurut ajaran agama Islam. Kedua, rakyat Aceh dari . zaman dahulu telah menganut ajaran agama Islam dengan sepenuhnya, sehingga sangatlah wajar jika hal tersebut menjadi sebuah landasan utama untuk merealisasikan bentuk sebuah negara yang sesuai koridor dan bentuk islami. Ketiga, hal-hal yang mendorong Teungku Muhammad Daud Beureueh mendirikan negara Islam di Aceh adalah rakyat Aceh merasa tidak puas dengan sikap pemerintahan Republik yang pada waktu itu dalam keadaan hampir hancur, Aceh disanjung-sanjung sebagai negara modal dan Aceh memang menjadi modal bagi tegaknya negara Indonesia. Akan tetapi setelah Republik tegak kembali, Aceh dilupakan dan dibiarkan terlantar. Dalam perwujudan menuju Aceh menjadi bentuk negara Islam, maka konsep yang Teungku M. Daud Beureueh ambil adalah menggunakan konsep demokrasi dalam sebuah Republik Islam Aceh. Daud Beureueh memegang peranan sangat penting dalam pergolakan-pergolakan di Aceh, beliau mengejar cita-citanya menegakkan keadilan di bumi Allah dengan dilandasi ajaran syariat Islam. Sehingga, umat Islam dapat hidup rukun, damai dan sentosa sebagaimana yang dulu pemah diperbuat oleh raja-raja Islam sebelum mereka. Daud Beureueh menilai bahwa pergolakan dalam mempertahankan syariat di Aceh di istinbatkan sebagai jihad ''Fi sabilillah ", dalam artian berjuang menegakan agama Allah yang imbalanya tidak lain adalah ''jannatul ma 'wa"

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: 1. DRS. MAKHRUS MUNAJAT, M. HUM. 2. UDIYO BASUKI, S.H, M. HUM
Uncontrolled Keywords: Negara Islam
Subjects: Islam dan Negara
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Jinayah Siyasah (S1)
Depositing User: Sugeng Hariyanto, SIP (sugeng.hariyanto@uin-suka.ac.id)
Date Deposited: 18 Jul 2019 15:28
Last Modified: 18 Jul 2019 15:28
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35868

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum