PEMBERATAN PIDANA PADA RESJDIVE DALAM HUKUM PIDANA ISLAM

MARIA ULFAH, NIM. 01370829 (2006) PEMBERATAN PIDANA PADA RESJDIVE DALAM HUKUM PIDANA ISLAM. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PEMBERATAN PIDANA PADA RESJDIVE DALAM HUKUM PIDANA ISLAM)
01370829-BAB I, IV, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (7MB) | Preview
[img] Text (PEMBERATAN PIDANA PADA RESJDIVE DALAM HUKUM PIDANA ISLAM)
01370829-BAB II, III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (12MB)

Abstract

Islam sebagai agama universal, dalam arti sesuai untuk segala jaman dan komprehensif yang mencakup hal-hal penting dalam kehidupan manusia tentu tidak luput dari pembicaraan tentang pemberatan pidana pada residivis. Pidana merupakan salah satu sarana untuk mencegah kejahatan serta memperbaiki terpidana. Hukum Islam dalam memberikan dasar hukuman pada pelaku kejahatan mengacu pada alQur'an yang menetapkan bahwa balasan untuk suatu perbuatanjahat harus sebanding dengan perbuatan itu. Tujuan pensyariatan hukum pidana Islam, dalam hal ini pemidanaannya tidak berbeda dengan tujuan umum pensyariatan hukum Islam, yaitu mewujudkan dan memelihara kemaslahatan umat manusia. Perbuatan residive atau mengulangi perbuatan pidana adalah kelakuan seseorang yang mengulangi perbuatan pidana sesudah dijatuhi pidana dengan keputusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap karena perbuatan pidana yang telah dilakukannya lebih dahulu. Ketentuan residive diatur dalam Pasal 486, Pasal 487, Pasal 488 KUHP. Pemberlakuan pemberatan pidana pada residive dalam hukum pidana Islam lebih ditekankan pada metode bagaimana untuk menghadapi dan mengantisipasi terhadap perkembangan berbagai bentuk tindak jarimah yang berpotensi menimbulkan kemadaratan yang besar di masyarakat. Disamping itu sifat dari pemberatan pidana adalah kondisional dan dinamis, karena temyata dengan mengandalkan kondisi bentuk hukuman yang ada angka kejahatan dan pelanggaran hukum di masyarakat cenderung meningkat. Oleh karena itu pemberatan pidana adalah terfokus kepada bentuk-bentuk tindak jarimah yang kualitas maupun kuantitasnya sangat mengkhawatirkan kemaslahatan masyarakat. Kajian ini merupakan kajian kepustakaan, maka pendekatan yang digunakan pendekatan normatif, yaitu pendekatan yang didasarkan pada al-Qur'an dan asSunnah yang memposisikan hukum Islam sebagai kacamata untuk melihat bentukbentuk residive. Menggambarkan masalah pemberatan pidana pada umumnya dan mengenai residive pada khususnya. Setelah mendapatkan gambaran yang jelas dan cukup tentang masalah yang dibahas maka hasilnya dianalisis dengan dihadapkan pada konsep um um syari 'ah Islam. Dalam hal pengulangan jarimah, para ahli Fiqh telah mengenal "pengulangan kejahatan". Mereka tidak mengadakan syarat-syarat tertentu baik dari segi pengulangan waktu maupun segi kesamaan jarimah yang dilakukan. Oleh karena itu pelaku jarimah yang mengulangi suatu perbuatan jarimah lagi dapat diperberat hukumannya daripada hukuman yang pertama. Sehingga perincian mengenai pengulangan jarimah dapat diatur oleh penguasa negara dan mengenai penambahan hukuman karena pengulangan tidak ada keseraga,man bagi semua jarimah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs.H.FUAD ZEIN, MA
Uncontrolled Keywords: Pidana Islam, residivis
Subjects: Jinayah Siyasah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Jinayah Siyasah (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 19 Jul 2019 10:12
Last Modified: 19 Jul 2019 10:12
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35895

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum