TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ADAT "KAWIN SY ARAT" (STUDI KASUS DI DESA PURWOREJO KECAMATAN MARGOYOSO KABUPATEN PATI)

UMI SA'ADAH, NIM. 00350319 (2005) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ADAT "KAWIN SY ARAT" (STUDI KASUS DI DESA PURWOREJO KECAMATAN MARGOYOSO KABUPATEN PATI). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ADAT "KA WIN SY ARA T" (STUDI KASUS DI DESA PURWOREJO KECAMATAN MARGOYOSO KABUPATEN PATI))
00350319-BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (10MB) | Preview
[img] Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ADAT "KA WIN SY ARA T" (STUDI KASUS DI DESA PURWOREJO KECAMATAN MARGOYOSO KABUPATEN PATI))
00350319-BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (12MB)

Abstract

Manusia adalah mahluk sosial yang tidak mungkin hidup sendiri, melainkan selalu embutuhkan hubungan dengan manusia lain, manusia satu dengan yang lainnya akan terus menjalani hubungan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Salah satu hubungan tersebut adalah hubungan laki-laki dan perempuan yang disebut dengan hubungan atau ikatan perkawinan. Dengan perkawinan, sepasang laki-laki dan perempuan tersebut akan terus menjalin hubungan, tidak hanya untuk pemenuhan kebutuhan biologisnya. Islam sangat menganjurkan perkawinan, dimana perkawinan tersebut harus dilaksanakan sesuai dengan atuaran-aturan yang telah ditetapkan. Perkawinan merupakan suatu hal yang sakral, sehingga akan dihukumi sah apabila dilaksanakan sesuai dengan aturan-aturan tersebut. Sementara di desa Purworejo kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati terdapat suatu adat yang biasanya dinamakan kawin syarat. Adapun yang dimaksud dengan adat kawin syarat adalah perkawinan antara laki-laki dan perempuan yang bertuj uan sebagai pemenuhan syarat agar dapat dilangsungkannya suatu perkawinan yang lain menurilt adat. setempat. Dalam hal ini; kasus yang terjadi adalah jika dalam sebuah keluarga ada dua orang saudara p~rempuan sekandung, keduanya belum menikah. ApabiJa adik perempuannya akan menikah lebih dahulu, atau ada sesuatu yang mengharuskan adik perempuan menikah, maka secara adat tidak diperbolehkan, harus menunggu sampai kakak perempuannya menikah. Maka dalam nmgka supaya adiknya dapat segera menikah, orang tua harus mencarikan jodoh untuk kakak perempuan tersebut. Calon suami dipilihkan oleh orang tua tanpa mempertimbangkan persetujuan dari anak perempuannya (sang kakak) karena pernikahan sang kakak ini adalah syarat supaya sang adik dapat segera menikah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: DRS. ABD. HALIM, M. HUM
Uncontrolled Keywords: perkawinan dan perkawinan syarat
Subjects: Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Al-Ahwal Asy-Syakhsiyyah (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 23 Jul 2019 13:43
Last Modified: 23 Jul 2019 13:43
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35976

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum