PERAN LSM DALAM PENGUATAN CIVIL SOCIETY (Studi Terhadap LSM USC-Satunama Yogyakarta)

ANTON WIJAYA, NIM : 00540101 (2006) PERAN LSM DALAM PENGUATAN CIVIL SOCIETY (Studi Terhadap LSM USC-Satunama Yogyakarta). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (PERAN LSM DALAM PENGUATAN CIVIL SOCIETY {Studi Terhadap LSM USC-Satunama Yogyakarta))
00540101_BAB_I_BAB_TERAKHIR_DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (7MB) | Preview
[img] Text (PERAN LSM DALAM PENGUATAN CIVIL SOCIETY {Studi Terhadap LSM USC-Satunama Yogyakarta))
00540101_BAB_II_S.D_BAB_SEBELUM_TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (9MB)

Abstract

Diskursus tentang civil-society berkembang tidak hanya secara teoritik yang menjelaskan realitas masyarak. tapi menjadi suatu ideal type yang diharapkan dapat terwujud. Sebagai organisasi civil-society, USC-Satunama mempunyai misi untuk berjuang juga demi berkembangnya potensi lokal dan nilai-nilai universal melalui kemitraan antar rakyat pada tingkat lokal, regional dan internasional dengan cara-cara tanpa kekerasan. Atas dasar di atas, penulis melihat ada beberapa masalah yang dirumuskan di dalam dua pertanyaan, yaitu pertama: tentang bagaimana paradigma gerakan USC-Satunama sebagai lembaga swadaya masyarakat di Indonesia dalam penguatan civil-society, dan kedua tentang bagaimana aktualisasi peran dari paradigma di atas terhadap aktivitas peran pemberdayaan terhadap masyarakat yang diterapkan oleh USC-Satunama dalam penguatan civil society. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif (qualitative research) dengan jenis penelitian deskriptif-analitis. Pemilihan pendekatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan pengetahuan yang mendalam mengenai fenomena USCSatunama sebagai suatu organisasi civil-society dalam memerankan aksinya sebagai kekuatan pengimbang, lembaga perantara, dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka untuk menguatkan civil-society di tengah perubahan yang terjadi di Indonesia. Pertama, atas dasar kerangka paradigma LSM yang dikemukakan oleh Mansoer Fakih, USC-Satunama lebih dominan berperan dengan menggunakan paradigma transformasi. Paradigma ini berpengaruh pada pilihan USC-Satunama menjadi lembaga pemberdayaan masyarakat. Berarti pula, berpengaruh pada peran penguatan civil-society yang dimainkan USC-Satunama, yaitu lebih dominan pada peran pengimbang (coutervailling power) terhadap negara dan juga pasar (kalangan industri). Kedua, USC-Satunama mengaktualisasikan perannya dalani penguatan civil-society dengan bentuk peran berikut ini: I .Peran Pemberdayaan. Peran ini dilakukan oleh USC-Satunama supaya masyarakat sadar akan hak-haknya, mempunyai independensi, keswadayaan dan solidaritas, sehingga mempunyai kekuatan memperjuangkan hak-haknya. 2. Peran Pengimbangan. Peran USC-Sattmama di sini dalam upaya mengembalikan kedaulatan atau hak-hak rakyat dalam mengelola sumber daya kehidupan secara adil dan berkelanjutan. 3. Peran perantaraan. Peran ini dimaksudkan untuk menggalang sinergi kekuatan civil-society, untuk memudahkan pencapaian tujuan dan misi USC-Satunama, yang dilakukan dengan memediasi aliansi atau koalisi kelompok-kelompok civil society, memfasilitasi penyaluran aspirasi masyarakat, dan partisipasi dalam perubahan kebijakan negara dengan cara koalisi, aliansi, fasilitasi, dan lobby.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: M.Soehadha, S.Sos., M.Hum. - Ahmad Muttaqin, M.Ag., M.A.
Uncontrolled Keywords: LSM,CIVIL SOCIETY
Subjects: Organisasi
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Sosiologi Agama (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 24 Jul 2019 13:33
Last Modified: 24 Jul 2019 13:33
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36021

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum