MAKNA TRADISI RITUAL BAKAR TONGKANG MASYARAKAT TIONGHOA DI TENGAH MASYARAKAT MUSLIM DI BAGAN SIAPIAPI KABUPATEN ROKAN HILIR - RIAU

MAKMUR SARAGIH, NIM: 02520978 (2007) MAKNA TRADISI RITUAL BAKAR TONGKANG MASYARAKAT TIONGHOA DI TENGAH MASYARAKAT MUSLIM DI BAGAN SIAPIAPI KABUPATEN ROKAN HILIR - RIAU. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (MAKNA TRADISI RITUAL BAKAR TONGKANG)
02520978_BAB_I_BAB_TERAKHIR_DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (6MB) | Preview
[img] Text (MAKNA TRADISI RITUAL BAKAR TONGKANG)
02520978_BAB_II_S.D_BAB_SEBELUM_TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB)

Abstract

Bakar tongkang yang dilakukan oleh warga Tionghoa di Bagan Siapiapi merupakan kegiatan tradisi yang cukup unik karena selain meriah, kegiatan ini hanya ada di Bagan Siapiapi. Di samping itu, kegiatan yang banyak menelan biaya ini dilaksanakan di tengah-tengah warga muslim sebagai penduduk mayoritas. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apa makna ritual bakar tongkang bagi warga Tionghoa di Bagan Siapiapi? Bagaimana sikap warga muslim terhadap ritual bakar tongkang di Bagan Siapiapi? Peneletian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan fenomenologi. Adapun kerangka teori yang dipakai adalah teori tentang 'agama dan ritual keagamaan' dan teori tentang 'sikap', subyek dalam penelitian ini adalah warga Tionghoa dan warga muslim Bagan Siapiapi. Kegiatan ritual bakar tongkang ini dimaksudkan sebagai bentuk pernyataan syukur atas dewa Kie Ong Ya (dewa laut) dengan melakukan pembakaran sebuah tongkang (kapal) yang sudah didoakan oleh seorang tanki. dewa Kie Ong Ya sendiri merupakan penguasa lautan yang diyakini oleh warga Tionghoa telah banyak memberikan peranan penting hingga mereka sampai menemukan kota Bagan Siapiapi. Ritual ini dilaksanakan pada tanggal 15, 16 bulan 5 (Go Ge Cap Lak) tahun Cina (imlek) tepat pada hari ulang tahun dewa laut. Meskipun warga Tionghoa yang beraliran Tridarma di Bagan Siapiapi merupakan warga minoritas, dalam kesehariannya mereka berhubungan baik secara sosial dengan warga muslim, apalagi di pesta ritual ini banyak warga muslim mengais rezeki dengan menjual beberapa peralatan sembahyang yang digunakan saat proses ritual berlangsung. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa makna kegiatan ritual bakar tongkang oleh warga Tionghoa adalah untuk menggalang solidaritas sesama etnis Tionghoa pada umumnya dan di Bagan Siapiapi pada khususnya. Kemudian makna lain menurut tokoh agama warga Tionghoa adalah untuk menjalin persaudaraan antara sesama umat manusia. Adapun sikap warga muslim ( dalam hal ini diwakili oleh tokoh agama) terhadap ritual bakar tongkang adalah bersimpatik dan ikut berpartisivasi sebatas kapasitas sebagai muslim dan partisivasi itu masih dalam lingkup hubungan interaksi sosial bukan dalam kegiatan aqidah dan ibadah.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Ahmad Muttaqin, M.Ag.,M.A
Uncontrolled Keywords: TRADISI, RITUAL BAKAR TONGKANG, MASYARAKAT TIONGHOA, MASYARAKAT MUSLIM
Subjects: Agama Khonghucu
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Perbandingan Agama (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 08 Aug 2019 13:27
Last Modified: 08 Aug 2019 13:27
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36257

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum