PANDANGAN AL-GHAZALI TENTANG ILMU KALAM DALAM KITAB AL-MUNQIDZ MIN AL-DHALAL

MOHAMMAD SA'ID, NIM: 01510457 (2006) PANDANGAN AL-GHAZALI TENTANG ILMU KALAM DALAM KITAB AL-MUNQIDZ MIN AL-DHALAL. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (PANDANGAN AL-GHAZALI TENTANG ILMU KALAM)
01510457_BAB_I_BAB_TERAKHIR_DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PANDANGAN AL-GHAZALI TENTANG ILMU KALAM)
01510457_BAB_II_S.D_BAB_SEBELUM_TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

Dalam intelektual ini, dapat dilihat bagaimana usaha al-Ghazali merenungi lautan pengetahuan mencari tempat berpegang. Dilukiskannya bagaimana kesan dan perasaannya melihat masyarakat yang ada disekelilingnya. Al-Ghazali mempelajari madzhab-madzhab yang ada dalam setiap aliran. Berbagai macam munculnya aliran-aliran paham agama dan aspirasi-aspirasi pemikiran yang berlawanan. Dari satu segi lahir ahli kalam dan kebathinan yang beranggapan bahwa diri mereka itu yang di beri keistimewaan dapat mengikuti imam ma'sum (tidak pernah salah) dan muncul pula para filsuf dan ahli tasawuf. Al-Ghazali adalah salah seorang pemikir muslim yang dianggap sebagai intelektual yang produktif. Beliau dikenal sebagai pembela terbesar paham sunni dan sekaligus pembela paham asy'ariah mengenai ketuhanan. Dia orang pertama yang mempertemukan antara sufisme dan kalam serta antaranya dengan syari'ah yang sebelumnya merupakan dua aliran yang saling bertentangan karena perbedaan dasar pendekatan yang di pakai. Sebagaimana yang digambarkan al-Ghazali dalam kitabnya: Al-Munqidz min al-Dhalal, bahwa pengetahuan yang dicarinya adalah pengetahuan yang tidak hanya menghasilkan rasa tahu pada dirinya, tetapi pengetahuan yang bisa meyakinkan dirinya dari keragu-raguan yang ada dalam pikirannya/ tidak lagi ditemukan bantahan padanya. Dengan hal ini, beliau mencoba untuk mentela'ah, mendalami, mengkaji ulang tentang sumber-sumber pemikiran, jika rasio pada akhirnya melahirkan metode filosufis, intuisi melahirkan metode mistis, maka metode kalam dilahirkan oleh dialektika antara teks dan nalar. Kalam sebagai sebuah metode, dipaharni sebagai teologi defensif (bersifat pembelaan atau pertahanan diri), atau seni polimek yang secara eksplisit menganggap objektif pembelaan terhadap doktrin. Kalam lebih menekankan pada dimensi lahiriah tekstual. Al-Ghazali sendiri sebetulnya tidak mengakui keunggulan metode ini, sebab kalam tidak dapat diandalkan lebih banyak dan tentu saja tidak pula dapat memuaskan dahaga intelektualnya. Pada satu sisi al-Ghazali membenarkan bahwa kalam bersumber dari dan berlandaskan pada al-Qur'an. Pada sisi lain, menganggap metodologi kalam terdiri dari kepercayaan (iman) yang dicemari oleh silogisme palsu. Kalam telah terpengaruh oleh filsafat dengan bentuk seperti ini, maka dalam pandangan al-Ghazali kalam hanya bisa dipergunakan untuk menghadapi tantangan terhadap akidah yang sudah dianut oleh urnat, tetapi tidak bisa untuk menanamkan akidah yang benar kepada orang yang belum menganutnya, lebih-lebih untuk menuntun orang agar mau menhayatinya. Maka penulis, mengguanakan penelitian pustaka (library reseach). dan juga metode diskriptif untuk menggambarkan dan menjelaskan objek-objek penelitian, dalam kaitannya dengan keutuhan tema, yaitu pandangan al-Ghazali tentang Ilmu kalam dalam kitab al-Munqidz min al-Dhalal. Berdasarkan kategori-kategori logis dan bertujuan untuk membangun asumsi-asurnsi sistematis berdasarkan teori sehingga dihasilkan penelitian yang tuntas.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Prof.Dr.H.Iskandar Zulkamain, M.A - Zuhri, M.Ag.
Uncontrolled Keywords: AL-GHAZALI, ILMU KALAM, KITAB AL-MUNQIDZ MIN AL-DHALAL
Subjects: Ilmu Kalam
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 09 Aug 2019 15:42
Last Modified: 09 Aug 2019 15:42
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36276

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum