PENERAPAN QIRA'AT NAFI RIWAYAT WARASY DALAM BACAAN AL-QUR'AN DI PONDOK PESANTREN AT-TARBIYATUL WATHONIYAH CIREBON

TITI FITRIYAH, NIM. 02531028 (2007) PENERAPAN QIRA'AT NAFI RIWAYAT WARASY DALAM BACAAN AL-QUR'AN DI PONDOK PESANTREN AT-TARBIYATUL WATHONIYAH CIREBON. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (PENERAPAN QIRA'AT NAFI RIWAYAT WARASY DALAM BACAAN AL-QUR'AN DI PONDOK PESANTREN AT-TARBIYATUL WATHONIYAH CIREBON) 02531028 BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (3MB) | Preview
	Text (PENERAPAN QIRA'AT NAFI RIWAYAT WARASY DALAM BACAAN AL-QUR'AN DI PONDOK PESANTREN AT-TARBIYATUL WATHONIYAH CIREBON) 02531028 BAB II, III, IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (8MB)

Abstract

Al-Qur' an yang terdiri lebih dari enam ribu ayat dan seratus empat belas surah itu, tidak mempersulit manusia untuk membacanya. Qira'at Al-Qur'an yang dikenal oleh kaum muslimin pada umumnya, yaitu qira'at ‘Asim riwayat Hafs bukanlah satu-satunya versi qira'at al-Qur' an yang ada pada saat sekarang ini. Karena, ada versi qira'at tujuh, sepuluh dan empat belas yang dikategorikan sebagai qira'atyang mutawatir. Pondok Pesantren at-Tarbiyatul Wathoniyah adalah satu dari sekian pondok pesantren yang mengajarkan qira'at sab'ah untuk membaca al-Qur'an. Dari sekian qira'at tersebut di pondok pesantren at-Tarbiyatul Wathoniyah diterapakan qira'at Nafi riwayat Warasy sebagai media untuk membaca alQur'an. Berdasarkan fenomena di atas, penelitian skripsi ini diarahkan untuk menjawab persoalan-persoalan seputar diterapkanya qira'at Nafi riwayat Warasy dalam bacaan al-Qur'an di Pondok Pesantren at-Tarbiyatul Wathoniyah yang terumuskan dalam pernyataan-pernyataan sebagai berikut. Bagaimana penerapan qira'at Nafi riwayat Warasy di Pondok Pesantren at-Tarbiyatul Wathoniyah? dan bagaimana respons santri terhadap penerapan qira'at Nafi riwayat Warasy di Pondok Pesantren at-Tarbiyatul Wathoniyah? Untuk menjawab persoalan tersebut, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan tekniknya dengan cara observasi non partisipan, interview dan dokumentasi. Kemudian untuk mendeskripsikan dan mengkaji fenomena dan respons santri terhadap penerapan qira'at Nafi riwayat Warasy dalam bacaan al-Qur'an di Pondok Pesantren at-Tarbiyatul Wathoniyah, peneliti menggunkan metode deskriptif analitik. Berdasarkan metodologi tersebut, maka terungkaplah bahwa penerapan qira'at Nafi riwayat Warasy di pondok pesantren at-Tarbiyatul Wathoniyah dilakukan dengan cara kyai membacakan ayat al-Qur' an sesuai riwayat Warasy di hadapan santri. Ketika ayat al-Qur' an dibacakan oleh kyai, santri memberi tanda dengan menggarisbawahi ayat al-Qur'an yang berbeda bacaanya dan santri menuliskan ayat al-Qur'an sesuai qira'at Nafi riwayat Warasy di samping mushaf al-Qur'an (santri menggunkan mushaf sesuai qira'at 'Asim riwayat Hafs). Selanjutnya santri tersebut akan didengarkan bacaannya satu persatu dengan bergantian oleh kyai, ketika santri sedang mempelajari qira'at Nafi riwayat Warasy maka santri terssebut tidak boleh menggunakan qira'at lain. Mayoritas santri memberikan respons yang positif terhadap penerapan qira'at di Pondok Pesantren at-Tarbiyatul Wathoniyah terlihat dengan antusias santri dalam belajar qira'at Nafi riwayat Warasy dengan tekun dan keinginan santri masuk di Pondok Peantren at-Tarbiyatul Wathoniyah yang notabene sebagai pondok pesantren yang mengkhususkan pendidikannya pada pengajian al-Qur'an dengan menggunakan qira'at Nafi dwayat Warasy. Tetapi terdapat sebagian santri yang merasa kesulitan dalam menerapkan qira'at Nafi riwayat Warasy karena kurangnya pemahaman mereka tentang pokok-pokok hukum qira'at menurut qira'at Nafi riwayat Warasy.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item