DINAMIKA PREFERENSI KEAGAMAAN MASYARAKAT DESA (Kajian terhadap Perkembangan Jemaat Ahmadiyah Indonesia di Tengah Komunitas Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama di Duson Payak, Kec. Piyungan, Kab. Bantul)

TIAS KUSUMANDARI, NIM: 02520920 (2007) DINAMIKA PREFERENSI KEAGAMAAN MASYARAKAT DESA (Kajian terhadap Perkembangan Jemaat Ahmadiyah Indonesia di Tengah Komunitas Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama di Duson Payak, Kec. Piyungan, Kab. Bantul). Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA.

Preview	Text (DINAMIKA PREFERENSI KEAGAMAAN MASYARAKAT DESA) 02520920_BAB_I_BAB_TERAKHIR_DAFTAR_PUSTAKA.pdf Download (6MB) | Preview
	Text (DINAMIKA PREFERENSI KEAGAMAAN MASYARAKAT DESA) 02520920_BAB_II_S.D_BAB_SEBELUM_TERAKHIR.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB)

Abstract

Penulisan skripsi berjudul Dinamika Gerakan Sosial Keagamaan Masyarakat di Desa Srimulyo, Kecamatan Piyungan, Bantul (Kajian terhadap Perkembangan Jemaat Ahmadiyah Indonesia di tengah Komunitas Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama Piyungan,Bantul), ini sengaja penulis pilih karena adanya realita yang memunjukan suatu keunikan dimana perkembangan Jemaat Ahmadiyah Indonesia, sejak kedatangannya di Indonesia tahun 1925 mengalami kontroversi akan tetapi hingga sampai saat ini perkembangan dan jumlah Jemaatnya tidak dapat diremehkan oleh gerakan-gerakan Islam yang lain. Ahmadiyah merupakan gerakan dan pemikiran Islam yang jaringannya sudah mencakup tingkat internasional, walaupun sedikit jumlah Jemaatnya namun perkembangannya di negara Indonesia tetap eksis. Hal tersebut didukung oleh adanya sistem keorganisasian yang sangat mandiri di dalam kepengurusan Ahmadiyah baik secara internasional ataupun nasional. Dalam skripsi ini, penulis merumuskan dua pokok permasalahan yaitu; bagaimana respon Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama terbadap keberadaan gerakan Ahmadiyah di Desa Srimulyo, dan Ahmadiyah. Nilai--nilai apa saja yang ditawarkan Ahmadiyah terhadap masyarakat Desa Srimulyo, Piyungan, Bantul, Yogyakarta. Untuk menjawab pokok permasalahan di atas penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan pengamatan cermat di lapangan, interview/wawancara, dan dokumentasi. Dalam analisis data menggunakan analisis kualitatif kemudian diklarifikasi, dirangkai, dan dijelaskan dengan kalimat-kalimat untuk mendapatkan kesimpulan. Dari data yang penulis dapat maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat desa Srimulyo yang tadinya menentang keberadaan Ahmadiyah sejak tahun berdirinya 1995, dengan adanya diferensiasi sosial dan perubahan pola pikir masyarakat desa abangan yang menjadi lebih maju dan modern menuju masyarakat sub urban menuntut mereka untuk mencari ilmu dan kebenaran dalam segala hal, kemudian respon masyarakat desa (Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama khususnya) berbalik arah dalam menilai ajaran gerakan Ahmadiyah. masalah akidan dan keyakinan, bagi mereka merupakan hak dan kewajiban masing-masing individu terhadap Tuhan-nya (Allah SWT). Mereka bertanggungjawab atas hal yang telah menjadi pilihan hidupnya di akhirat kelak. Ajaran Ahmadiyah memiliki nilai-nilai sosial seperti nilai persaudaraan, nilai gotong royong/solidaritas, nilai ketaatan dan kepatuhan terhadap pemerintah, nilai kasih sayang terhadap sesama dan perdamaian. Nilai-nilai tersebut mampu menjadi perhatian dan daya tarik masyarakat Desa Srimulyo untuk memilih gerakan Ahmadiyah sebagai gerakan mereka yang baru Sikap santun, ramah-tamah, serta ajaran untuk tidak melakukan kekerasan "Love for All, Hatred for None" terhadap siapapun yang ditunjukkan oleh Jemaat-jemaatnya mampu mengundang simpati masyarakat untuk mempelajari ajaran Ahmadiyah secara mendalam.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item