EPISTEMOLOGI QUR'ANI DALAM KITAB AL-MIZAN FI TAFSIR AL-QUR'AN KARYA M.H TABA'TABA'I

ZUBAERI, NIM: 00530103 (2007) EPISTEMOLOGI QUR'ANI DALAM KITAB AL-MIZAN FI TAFSIR AL-QUR'AN KARYA M.H TABA'TABA'I. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA.

[img]
Preview
Text (EPISTEMOLOGI QUR'ANI)
00530103_BAB_I_BAB_TERAKHIR_DAFTAR_PUSTAKA.pdf

Download (4MB) | Preview
[img] Text (EPISTEMOLOGI QUR'ANI)
00530103_BAB_II_S.D_BAB_SEBELUM_TERAKHIR.pdf
Restricted to Registered users only

Download (15MB)

Abstract

Pengetahuan merupakan tonggak peradaban manusia, karena dengan ilmu pengatahuan manusia dapat mengembangkan akal yang nota bene merupakan anugerah Allah kepada manusia. Akan tetapi, dalam perkembangannya pengetahuan menjadi 'musuh' terhadap realitas agama, sehingga tidak sedikit umat manusia semakin tinggi pengetahuannya, manusia semakin menjauh terhadap agama. seharusnya bahwa agama merupakan nilai etik kemanusian manusia, baik di hadapan Tuhan maupun dalam kehidupan sosial. Agama dalam hal ini Islam bertumpu pada Al-Qur'an sebagai pedoman nilai etik kemanusian. Maka nilai kebenaran manusia diukur dengan sejauh mana manusia dapat menyerap ilmu pengetahuan (epistem) yang diajarkan dalam Al-Qur'an. Skripsi ini sebagai sebuah penelitian kepustakaan yang bersifat deskriptif-analitis menyajikan pandangan M.H Tabathaba'i dalam kitab Al-Mizan Fi Tafsir Al-Qur'an tentang Epistemologi Qur'an, menelaah corak dan karakteristik pandangan beliau, dan juga menunjukkan signifikansinya terhadap pembangunan epistemologi manusia yang selama ini bersifat materialis menuju epistemologi Qur'ani, sehingga manusia tidak hanya bertumpu pada bangunan episteme materialisme yang meyakini kebenaran hanya pada akal pikiran dan realitas empiris, tetapi juga, mengetahui epistemologi yang bersifat dalam, batin dan esensial-manusiawi. M.H Tabataba'i dalam kitab Al-Mizan Fi Tafsir Al-Qur'an ingin menunjukkan, pertama, bagaimana Al-Qur'an berbicara sendiri yang tidak di pengaruhi oleh konsepsi, asumsi manusia. Artinya menafsirkan Al-Qur'an dengan al-Qur'an. Kedua, bagaimana beliau manafsirkan ayat-ayat Al-Qur'an dengan kaidah-kaidah akal manusia sehingga tampak karakteristik filosofinya, yakni memberikan kejelasan kerangka berpikir epistemik secara komprehensif dan holistik serta mengacu pada tata nilai penciptaan manusia oleh Tuhan, mulai dari sumber, alat, tolak-ukur kebenaran sampai fungsi-etik berpengetahuan. Skripsi ini mencoba menunjukkan kembali paradigma yang tidak terkikis oleh ruang dan waktu, yakni melihat realitas kehidupan manusia kotemporer berdasarkan kerangka epistem ayat-ayat Qur'ani yang kemudian disebut Epistemologi Qur'ani. Epistemologi Qur'ani berarti suatu konstruksi pengetahuan yang mengantarkan dalam mengetahui realitas sebagaimana Al Qur'an memahaminya, sebagai upaya untuk ikut memecahkan permasalahan yang dihadapi manusia dewasa ini. Epistemologi Qur'ani diharapkan menjadi pandangan baru yang dapat disumbangkan agar kerangka tujuan hidup manusia Muslim, baik diri pribadi maupun sebagai umat, terbangun kembali. Sebagai pribadi, tujuan setiap muslim adalah menjadi hamba Allah yang terbaik. Sebagai umat, tujuan komunitas muslim adalah membangun peradaban Islam, menjadi Wakil Allah dalam menyebarkan Rahmat-Nya di muka bumi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Prof.DR.Muhammad.M.Ag - Ahmad Baidhowi. S.Ag.M.Ag
Subjects: Tafsir Al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Miftakhul Yazid Fuadi [staff it]
Date Deposited: 16 Aug 2019 13:33
Last Modified: 16 Aug 2019 13:33
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36364

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum