NEOPLATONISME DALAM METAFISIKA IBNU SINA

MUHAMMAD ILYAS, NIM.02511167 (2006) NEOPLATONISME DALAM METAFISIKA IBNU SINA. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (NEOPLATONISME DALAM METAFISIKA IBNU SINA)
02511167 BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (NEOPLATONISME DALAM METAFISIKA IBNU SINA)
02511167 BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (8MB)

Abstract

Sejarah metafisika Timur mengatakan bahwa dalam filsafat islam khususnya di Timur, banyak di pengaruhi pemikiran filsafat Yunani, dimana ajaranya banyak di ilhami pemikiran tokoh Barat. Di antarannya Plato,Aristoteles, Plotinus dan lainya, ini terbukti beberapa tokoh filsafat Timur yang pemikiranyan banyak di ilhami pemikiran Neoplatonisme seperti Al-farabi dan Ibnu Sina. Kita tahu bahwa Ibnu Sina merupakan penerus kedua dalam ajaran Neoplatonisme Arab setelah Al-farabi. Pemikiran lbnu Sina banyak sekali di pengaruhi oleh pemikiran Plotinus, khusunya mengenai metafisika yang membahas Wujud-Nya Tuhan, Yang Esa dan Jiwa-raga. Namun dalam hal metafisikanya Ibnu Sina Ia juga mengambil beberapa pendapat tokoh lainya baik dari corak pemikiran islam maupun barat seperti Al-farabi, Plato, Aristoteles dan Stoic kemudian di kombinasikan satu sama lain. Di lain pihak bahwa Ibnu Sina merupakan Filosof Persia yang berupaya membangun sistem pemikiranya sendiri. lbnu Sina dalam bermetafisika juga tidak mengabaikan pemikiraanya para ulama Mutakallimin yang berasaskan tauhid dan tanzih sehingga pendapatpendapatnya tidak mengandung satu aspek pun yang secara prinsip mengkontradiksi akidah diniah, karena kita tahu bahwa lbnu Sina merupakan salah tokoh Filsafat yang taat terhadap agama islam, hal ini bermaksud untuk mempermudah dalam menjelaskan logika dalam memahami sifat-sifat Tuhan dan banyak sekali Ibnu Sina mendapatkan petunjuk dari Tuhan setelah Ibnu Sina bangun dari tidurnya ketika Ia megalami kesulitan. Dalam falsafahnya lbnu Sina terdapat tiga unsur. Pertma, mengenai hal yang wajib dan yang mungkin yang dimaksud dengan wajib adalah sesuatu yang tidaka dapat di gambarkan lagi. Kedua, tiap yang satu hanya dapat mengeluarkan satu juga. Ketiga, bahwa tuhan itu adalah Al-Aklu. Pemikiran terpenting yang dihasilkan lbnu Sina yaitu mengenai Jiwa bahwa "kesempurnaan pertama bagi benda alami Gism tab bi'i) yang berisifat otomatis ataujiwa benda yang mempunyai kehidupan. Pada teori emanasinya lbnu Sina banyak di pengaruhi pemikiranya Al-Farabi namun kita tahu bahwa Al-farabi itu sendiri dalam emanasinya berasal dari Plotinus dalam ajarannya Neoplatonisme. Di sisi lain Ibnu Sina juga langsung mengambil pemikiranya Plotinus dalam metafisikanya. Jadi dalam penelitian ini, peneliti menemukan suatu jawaban bahwa metafisikanya lbnu Sina juga ban yak di ilhami oleh pemikiranya Platonisme terutama mengenai sifat-sifat Tuhan dan alam, di sisi lain juga pemikiran lbnu Sina Juga mengambil pendapat-pendapatnya tokoh Filsafat Yunani lainya. Di beberapa buku lainya lbnu Sina selain di kenai sebagai Neoplatonisme Arab Juga di kenai sebagai Aristotelianisme

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs.H. Muzairi, MA,
Uncontrolled Keywords: Neoplatonisme, metafisika ibnu sina
Subjects: Aqidah Filsafat
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta > Aqidah Filsafat
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Aqidah Filsafat (S1)
Depositing User: H. Zaenal Arifin, S.Sos.I., S.IPI.
Date Deposited: 19 Aug 2019 11:48
Last Modified: 19 Aug 2019 11:48
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36373

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum