PENAFSIRAN KATA YUGAYYIRU DAN YUBADDILU MENURUT IBN KASIR DALAM KITAB TAFSIR AL-QUR' DAN AL- AZIM

SALIMAN, NIM:01530617 (2006) PENAFSIRAN KATA YUGAYYIRU DAN YUBADDILU MENURUT IBN KASIR DALAM KITAB TAFSIR AL-QUR' DAN AL- AZIM. Skripsi thesis, UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (PENAFSIRAN KATA YUGAYYIRU DAN YUBADDILU MENURUT IBN KASIR DALAM KITAB TAFSIR AL-QUR' DAN AL- AZIM)
BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview
[img] Text (PENAFSIRAN KATA YUGAYYIRU DAN YUBADDILU MENURUT IBN KASIR DALAM KITAB TAFSIR AL-QUR' DAN AL- AZIM)
BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

ABSTRAK.SI Tidak ada yang abadi di dunia ini kecuali perubahan. Manusia hidup di dunia ini selalu mengalami proses perubahan, perubahan itu adakalanya dari dalam dirinya dan ada kalanya perubahan itu ditimbulkan karena adanya faktor­ faktor darlluar yang mempengaruhinya, sedangkan proses perubahan itu bisa jadi disadari atau tidak. "' Manusia sejak awal penciptaannya terus berproses dalam hidup dan kehidupaannya, dimulai darl Adam hingga anak cucu sampai kini, dari sejak janin dalam kandungan sampai mati dalam liang kubur dan dibangkitkan lagi dari kubur. Banyak bukti sejarah yang dapat diambil pelajaran dari proses perubahan tersebut, seperti sejarah nabi-nabi yang terdapat dalam al-Qur'an. Dari mempelajari sejarah nabi-nabi dapat diambil pelajaran bagaimana seharusnya dalam menghadapi dan menyikapi setiap perubahan dalam hidup ini. Al-Qur'an yang ahillun likulli zsmiin wa makin, kebenaran al-Qur'an yang tak lekang dimakan zaman dan di mana pun tempatnya, tentunya dapat dijadikan panutan atas setiap perubahan yang terjadi dari masa kemasa dan pada setiap generasi bagi umat yang beriman. , Skrlpsi ini membahas perubahan yang dibahasakan oleh al-Qur'an antara lain dengan kata yugayylru dan yubaddilu dan menguraikan apakah setiap perubahan itu hanya oleh manusia sebagai mahluk Allah Swt. atau setiap perubahan yang dialami oleh manusia sudah digariskan oleh Dia Yang Maha Kuasa. Untuk lebih fukus dalam pembahasan ini maka diambilah dati satu kitab tafsir yakni kitab Tafsir al-Qur'in al-'A?im. pengabilan ini didasari karena kitab ini banyak mengambil rlwayat darl hadis nabi. Kata Yugayyiru berhubungan dengan perubahan nikmat yang diberikan Allah baik di dunia maupun di akhirat, selagi manusia yang diberi nikmat itu mau beribadah dan tetap taat maka nikmat itu belum dicabut, tetapi jika man usia sudah melalaikan Tuhan nya maka tidak segan-segan Allah akan mencabutnya. Sedangkan kata Yubaddilu berhubungan dengan: prilaku Bani Israil, prilnku Kaum Saba, prilaku Kaum Sua'ib, prilaku al-Khidir, permintaan orang-orang Quraisy pada Nabi Saw. untuk mengganti Al-Qur'an, larangan mengganti wasiat, menukar (inembeli) keimanan dengan kekafiran, menghibur Nabi Muhammad Saw. (kalimat/janji Allah tidak berubah), Mengganti Kaum yang tidak taat dengan Kaum yang lebih taat, tidak ada perubahan pada fitrah Allah, pergantian bumi, tidak ada perubahan pada sunnah Allah, kesetiaan orang Mukmin dalam menepati janji, janji Allah bagi orang Mukmin, larangan menukar harta anak yatim, iblis dijadikan sekutu, Istrl Nabi, dan siksa di neraka. Hukum merubah ciptaan Allah jika tidak berhubungan dengan fitrah manusia yakni Tauhid dan tidak mengikuti aja:ran setan adalah boleh. Penafsiran Ibn Ka81r dipandang masih sesuai dengan kondisi sekarang. Semoga sekrlpsi ini dapat menambah hasanah kajian tentang tafsir al- Qur'an. Khususnya kata Yugayylru dan Yubaddlu dalam Tafsir al-Qur'in al­ 'A?im

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: Drs. H. M. Yusron, M.A.,
Uncontrolled Keywords: PENAFSIRAN KATA YUGAYYRU DAN YUBADDILU
Subjects: Tafsir Hadist
Divisions: Fakultas Ushuludin dan Pemikiran Islam > Tafsir Hadist (S1)
Depositing User: Drs. Bambang Heru Nurwoto
Date Deposited: 26 Aug 2019 11:53
Last Modified: 26 Aug 2019 11:53
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36456

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum