TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN HARGA JUAL PADA JUAL BELI SUKU CADANG SEPEDA MOTOR (STUDI KASUS DI TOKO KHARISMA JAYA MOTOR SOLO)

HANI RISDIANTO, NIM. 97382938 (2004) TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN HARGA JUAL PADA JUAL BELI SUKU CADANG SEPEDA MOTOR (STUDI KASUS DI TOKO KHARISMA JAYA MOTOR SOLO). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.

Preview	Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN HARGA JUAL PADA JUAL BELI SUKU CADANG SEPEDA MOTOR (STUDI KASUS DI TOKO KHARISMA JAYA MOTOR SOLO)) 97382938 BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version Download (6MB) | Preview
	Text (TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN HARGA JUAL PADA JUAL BELI SUKU CADANG SEPEDA MOTOR (STUDI KASUS DI TOKO KHARISMA JAYA MOTOR SOLO)) 97382938 BAB II, III, IV.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (6MB)

Abstract

Pembahasan skripsi ini mengkaji ulang tentang penetapan harga jual pada transaksi jual beli suku cadang sepeda motor antara sales (suplaiyer) grosir Kharisma Jaya Motor Solo sebagai pihak penjual dengan toko atau bengkel sebagai pihak pembeli (pelanggan). Alasan penelitian ini adalah; 1) sering terjadi persaingan antar sales dalam penetapan harga yang mengakibatkan terjadinya penurunan harga yang tidak wajar, 2) beberapa sales memberi tempo pembayaran jauh melebihi batas waktu normal, 3) sistem pembayaran yang dilakukan pembeli setelah barang habis terjual (titip barang), 4) spekulasi sales yang siap merugi, yaitu menjual barang di bawah harga pengambilan. Dari kejadian ini, ada beberapa akibat negatif yang ditimbulkan yaitu harga jual pokok grosir mengalami penurunan yang drastis, sehingga hal ini dimanfaatkan oleh pihak pembeli dengan mengadu-domba para sales supaya bersedia menurunkan harga yang ditawarkan untuk mendapatkan harga yang termurah dan memperoleh keuntungan yang lebih. Sebaliknya, apabila pihak pembeli tidak tahu harga jual pokok grosir maka kesempatan bagi sales untuk mendapatkan keuntungan yang berlebih. Prinsip hukum Islam dalam hal ini dituntut agar dapat memberi keadilan dan keseimbangan bagi kedua belah pihak tentang penetapan harga. Dari beberapa hadis, telah diketahui bahwa Rasulullah melarang penetapan harga, karena menetapkan harga merupakan tindakan yang tidak adil, biarlah mekanisme pasar itu sendiri yang menentukan harga. Namun demikian, hadis lain mengatakan bahwa penetapan itu tidak berlaku mutlak, artinya pada permasalahan yang bersifat khusus tidak menutup kemungkinan penetapan harga dilakukan untuk menjaga kepentingan pihak-pihak yang bertransaksi. Dari permasalahan di atas, dapat diamati bahwa dari masing-masing pihak berpotensi berlaku tidak adil, memeras atau berbohong untuk mendapatkan keuntungan yang berlebih. Oleh karena itu, seharusnya sales sebagai pihak penjual tidak berbohong kepada pembeli tentang harga, yaitu dengan menawarkan harga secara wajar, sedangkan dari pihak pembeli juga tidak menggunakan kesempatan yang dapat memojokkan penjual supaya menjual harga di bawah harga pokok grosir. Pola perdagangan tersebut di atas merupakan bagian dari mekanisme pasar yang terjadi dalam perdagangan suku cadang sepeda motor saat ini, yang juga merupakan pola mekanisme pasar sistem ekonomi kapitalis, yaitu bagi siapa yang memegang uang, dapat menguasai pangsa pasar dan ini jelas ditentang Islam. Menurut pendekatan hukum Islam, persoalan penetapan harga dapat dikaji dengan metode Istihsan, baik Jstihsan bin-nash maupun Jstihsan bil-maslahah. Metode ini digunakan untuk menjaga kemaslahatan karena permasalahan perdagangan tersebut di atas bersifat daruriyyat dan hajiyyat. Kemaslahatan ini dapat dilihat melalui penetapan harga yang tidak ada unsur pemerasan, ketidakadilan dan ketidakjujuran yang bertujuan untuk menghindari praktek jual beli yang dilarang dalam Islam, sehingga penetapan harga pada jual beli suku cadang sepeda motor di toko Kharisma J aya Motor yang mengikuti pola mekanisme pasar terse but merupakan bagian dari strategi dagang dan menurut hukum Islam diperbolehkan.

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item