HUKUM MENGKONSUMSI HEWAN YANG TELAH DISETUBUHI MANUSIA (STUDI PERBANDINGAN PENDAPAT EMPAT MAZHAB)

SOFYAN HAKIM, NIM. 99363675 (2005) HUKUM MENGKONSUMSI HEWAN YANG TELAH DISETUBUHI MANUSIA (STUDI PERBANDINGAN PENDAPAT EMPAT MAZHAB). Skripsi thesis, FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM.

[img]
Preview
Text (HUKUM MENGKONSUMSI HEWAN YANG TELAH DISETUBUHI MANUSIA (STUDI PERBANDINGAN PENDAPAT EMPAT MAZHAB))
99363675 BAB I, V, DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (6MB) | Preview
[img] Text (HUKUM MENGKONSUMSI HEWAN YANG TELAH DISETUBUHI MANUSIA (STUDI PERBANDINGAN PENDAPAT EMPAT MAZHAB))
99363675 BAB II, III, IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (10MB)

Abstract

Pada dasarnya segala sesuatu yag ada dibumi ini adalah halal untuk digunakan, sehingga semua jenis makanan yang terdapat didalamnya adalah juga halal. Namun demikian, bila datang dalil yang menerangkan keharaman sesuatu yang ada dimuka bumi ini maka batal-lah kehalalanya. Tapi tentu saja pengharaman tersebut bersumber dari al-Qur'an dan as-Sunnah, baik secara langsung ataupun tidak. Begitu pula halnya dengan hukum mengkonsumsi hewan yang telah disetubuhi manusia, topik ini sangat minim sekali terdapat dalam pembahasan kitab-kitab fikih (hukum Islam). Hal ini .menunjukan bahwa persoalan tersebut sering terlupakan, padahal sesuatu yang d:anggap kecil ini mempunyai implikasi yang cukup signifikan dalam penentuan halal atau haramnya suatu makanan. Ulama mazhab Hanafi misalnya, mengatakan bahwa hewan itu boleh dikonsumsi karena hukum dari perbuatan menyetubuhi hewan tidak bisa menghilangkan hukum asal dari hewan tersebut, pendapat ini juga dikuatkan oleh mazhab Maliki yang mengatakan bahwa, hewan itu boleh dikonsumsi karena ketiadaan dalil yang jelas-jelas mengharamkanya. Sementara ulama mazhab Hanbali mengatakan bahwa tidak boleh mengkonsumsi hewan itu, karena adanya nas hadis dari Rasulullah SAW, sedangkan ulama mazhab Syafi'i terpecah kepada dua kelompok. Kelompok pertama membolehkan mengkonsumsi hewan tersebut, sejalan dengan pendapat mazhab Hanafi dan Maliki. Sedangkan kelompok kedua melarang mengkonsumsi hewan tersebut sejalan dengan pendapat mazhab Hanbali. Perbedaan pendapat keempat mazhab diatas, memberikan kesempatan kepada penyusun untuk meneliti lebih dalam mengenai bagaimana pendapat yang berkembang di kalangan ulama mazhab te•Isebut, faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan pendapat diantara mereka. Dalam hal ini, penyusun akan menggunakan pendekatan usul al-.fiqh sebagai tolak ukur pendapat ulama .keempat mazhab tersebut dan mana yang masih atau lebih relevan dengan kehidupan umat muslim pada masa ini. Karena dampak dari perbuatan menyetubuhi hewan terhadap hewan itu sendiri, baik dari segi fisik ataupun insting, apakah mengalami perubahan ataukah tidak? Hal belum dikaji secara ilmiah oleh para ulama mazhab tersebut. Maka penerapan hukum terhadap hewan yang telah disetubuhi manusia, tidak bisa dilihat hanya dengan kacamata agama saja, melainkan harus menggunakan bukti yang lebih ilmiah dan membumi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Additional Information: DRS. H.A. MALIK MADANIY, M.A.
Uncontrolled Keywords: empat mazhab
Subjects: Perbandingan Madzhab
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Perbandingan Madzab (S1)
Depositing User: Drs. Mochammad Tantowi, M.Si.
Date Deposited: 06 Sep 2019 16:11
Last Modified: 06 Sep 2019 16:11
URI: http://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36532

Share this knowledge with your friends :

Actions (login required)

View Item View Item
Chat Kak Imum